BACA JUGA:Lotus Siap Menggebrak dengan
BACA JUGA:Ngaku Debt Colector, Pekerja Serabutan Larikan Mobil
Dampak Penutupan terhadap Karyawan
Penutupan pabrik di Jerman akan membawa dampak besar, terutama bagi karyawan Volkswagen yang telah bekerja selama bertahun-tahun di perusahaan tersebut.
Dalam beberapa dekade terakhir, Volkswagen dikenal sebagai salah satu perusahaan yang memberikan jaminan pekerjaan dan tunjangan yang baik bagi karyawannya.
Namun, restrukturisasi besar-besaran ini memaksa perusahaan untuk mengakhiri skema jaminan kerja yang telah lama diterapkan di enam pabrik di Jerman.
Langkah ini mendapat perlawanan keras dari serikat pekerja yang selama ini memiliki pengaruh besar di Volkswagen.
BACA JUGA:Mobil Hybrid Kecil Hadir dengan Performa Tangguh dan Desain Modern
BACA JUGA:Daihatsu Ceria: Mobil Kei Cars Klasik yang Terus Diburu Kolektor
Serikat pekerja telah menyatakan bahwa mereka akan melakukan segala cara untuk melindungi hak-hak karyawan dan menolak setiap bentuk PHK yang dilakukan secara sepihak.
Namun, para analis menilai bahwa serikat pekerja berada dalam posisi sulit karena kontrak kerja yang ada tidak melindungi karyawan dari penutupan pabrik dan PHK massal.
Jefferies, dalam analisisnya, menyebutkan bahwa serikat pekerja mungkin hanya bisa melakukan pemogokan untuk menuntut kenaikan gaji, tetapi tidak dapat mencegah penutupan pabrik atau PHK jika hal itu tidak diatur secara kontraktual.
Meskipun ada risiko gangguan produksi akibat pemogokan, Volkswagen tampaknya siap menghadapi potensi konflik ini demi mencapai tujuan restrukturisasi jangka panjangnya.
Besaran Biaya dan Dampaknya terhadap Keuangan Perusahaan
Volkswagen diperkirakan akan mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk menutup pabrik dan membayar pesangon bagi karyawan yang terkena PHK.
Jefferies memperkirakan bahwa total biaya penutupan pabrik dan PHK bisa mencapai antara 3 hingga 4 miliar euro.