APJII Tegaskan Pengguna Internet di Daerah Tertinggal Mencapai 82 Persen atau 8 Juta Orang

Kamis 19-09-2024,08:23 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

BACA JUGA:Telkomsel Luncurkan Paket Internet #SuperSeru: Kuota Lebih Banyak, Internetan Jadi Lebih Seru!

BACA JUGA:Trafik Internet Meningkat 12.87% Selama Momen Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Alasan ketiga adalah mengakses konten hiburan. Internet menawarkan berbagai pilihan hiburan, mulai dari video, musik, hingga game online, yang menjadi cara masyarakat di daerah tertinggal untuk mengisi waktu luang mereka.

Peluang dan Tantangan untuk ISP di Daerah Tertinggal

Survei yang melibatkan 1.950 responden dari 64 kabupaten di daerah tertinggal serta 322 ISP ini tidak hanya memberikan gambaran tentang pengguna internet, tetapi juga tentang tantangan dan peluang bagi para penyedia layanan internet.

Penyedia layanan internet (ISP) menghadapi berbagai tantangan dalam memperluas jaringan mereka ke daerah-daerah tertinggal. 

Infrastruktur yang kurang memadai, biaya investasi yang tinggi, serta rendahnya daya beli masyarakat adalah beberapa hambatan utama yang dihadapi oleh para pelaku industri. 

Namun, dengan meningkatnya permintaan akan akses internet, terutama dari kalangan muda yang semakin terhubung dengan dunia digital, terdapat peluang besar bagi ISP untuk memperluas bisnis mereka di daerah-daerah ini.

Selain itu, dukungan dari pemerintah melalui program-program seperti BAKTI Kominfo yang menyediakan subsidi bagi penyedia layanan internet di daerah tertinggal, memberikan angin segar bagi industri ini untuk terus berkembang.

Peran Pemerintah dalam Memperluas Akses Internet

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah konkret untuk memperluas akses internet ke seluruh pelosok negeri, termasuk daerah tertinggal. 

Program Palapa Ring yang diluncurkan beberapa tahun lalu telah berhasil membangun jaringan tulang punggung serat optik nasional, yang memungkinkan internet dapat menjangkau daerah-daerah yang sebelumnya tidak terjangkau.

Selain itu, BAKTI Kominfo juga terus meluncurkan berbagai inisiatif untuk memperluas akses internet di daerah-daerah tertinggal, terpencil, dan terdepan (3T). 

Salah satu inisiatif tersebut adalah pemasangan Base Transceiver Station (BTS) di daerah-daerah yang minim akses internet, sehingga masyarakat dapat terhubung dengan dunia digital.

Meskipun demikian, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. 

Selain memperluas jaringan fisik, pemerintah juga harus memastikan bahwa masyarakat di daerah tertinggal memiliki literasi digital yang memadai. 

Kategori :