Presiden Jokowi Tegaskan Indonesia Bakal Miliki Dua Smelter Besar: Program Hilirisasi Mineral Mentah

Senin 23-09-2024,15:28 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

Jokowi juga menegaskan bahwa hilirisasi bukan hanya tentang tembaga dan nikel, tetapi akan diperluas ke komoditas lainnya seperti bauksit dan timah. 

Pemerintah berkomitmen untuk menghentikan ekspor bahan mentah dari semua komoditas yang dimiliki Indonesia, sehingga seluruh proses pengolahan dapat dilakukan di dalam negeri.

Dampak Jangka Panjang Hilirisasi

Program hilirisasi yang digagas oleh pemerintahan Jokowi tidak hanya berfokus pada sektor pertambangan, tetapi juga mencakup sektor lain seperti pertanian dan perikanan. 

Hilirisasi diharapkan mampu mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor, meningkatkan daya saing produk lokal, serta mendorong diversifikasi ekonomi nasional.

Pengoperasian smelter Freeport dan Amman Mineral akan menjadi contoh nyata bagaimana hilirisasi mampu membawa perubahan positif bagi ekonomi Indonesia. 

Peningkatan kapasitas produksi dan nilai tambah dari pengolahan mineral mentah akan memberikan manfaat jangka panjang, termasuk peningkatan pendapatan negara dan penurunan defisit perdagangan.

Jadi, peresmian dua smelter besar oleh Presiden Jokowi adalah langkah penting dalam perjalanan Indonesia menuju kemandirian ekonomi. 

Dengan fokus pada hilirisasi, Indonesia berupaya untuk mengolah sendiri sumber daya alam yang dimilikinya, sehingga manfaat ekonomi dapat dirasakan lebih maksimal oleh masyarakat.

Pembangunan smelter ini bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, tetapi juga simbol dari upaya Indonesia untuk mengambil alih kendali atas sumber daya alamnya sendiri, meningkatkan transparansi dalam pengelolaan hasil tambang, serta menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi perekonomian nasional.

 

Kategori :