PALPOS.ID - Pemerintah Optimalisasi Produksi Migas: SKK Migas Targetkan 1 Juta Barel Minyak per Hari.
Pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) guna memenuhi kebutuhan energi dalam negeri serta meningkatkan penerimaan negara.
Salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan menetapkan target produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada tahun 2030, yang menjadi tonggak penting bagi pengembangan sektor hulu migas di Indonesia.
SKK Migas, sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan usaha hulu migas, telah merancang berbagai strategi dan inisiatif guna mencapai target ambisius tersebut.
BACA JUGA:Pusri Raih Penghargaan pada SKK Migas Award 2024 atas Kontribusinya terhadap Ketahanan Energi
Penerapan teknologi optimalisasi produksi, reaktivasi lapangan dan sumur idle, serta eksplorasi potensi migas baru menjadi fokus utama pemerintah dan SKK Migas untuk mencapai produksi migas yang lebih tinggi.
Teknologi Optimalisasi Produksi Migas: EOR dan Kerjasama Internasional
Salah satu langkah kunci dalam mencapai target produksi adalah penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR), sebuah metode peningkatan perolehan minyak yang melibatkan penggunaan teknik khusus seperti injeksi air, gas, atau bahan kimia ke dalam reservoir untuk meningkatkan jumlah minyak yang bisa diproduksi.
1. EOR di Blok Rokan:
Proyek EOR Pertamina di Blok Rokan menjadi salah satu contoh inisiatif teknologi optimalisasi produksi yang tengah berjalan.
BACA JUGA:Pertamina EP Limau Field Perkenalkan Industri Hulu Migas kepada Siswa SMKN 2 Prabumulih
BACA JUGA:Kebocoran Pipa Diduga Unsur Kesengajaan, 3 Pelaku diamankan, Lokasi diwilayah Kerja SKK Migas
Fokus utamanya adalah lapangan Minas, salah satu lapangan minyak terbesar di Indonesia.
Proses injeksi kimia untuk EOR tahap awal di Minas area-A diharapkan dapat dimulai pada tahun 2025, dengan target produksi skala penuh di Minas area-B hingga area-E pada tahun 2030.