Pilkada Ulang Akibat Kekalahan Calon Tunggal Melawan Kotak Kosong Digelar 25 September 2025

Kamis 26-09-2024,12:04 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

Pilkada Makassar: Kisah Sukses Kotak Kosong

Salah satu peristiwa paling fenomenal terkait kemenangan kotak kosong terjadi pada Pilkada Makassar 2018. 

Saat itu, calon tunggal Ramdhan Pomanto yang berpasangan dengan Indira Mulyasari melawan kotak kosong. 

Dalam hasil akhir, kotak kosong memenangkan pilkada dengan selisih suara signifikan, yang membuat Ramdhan Pomanto gagal kembali menjabat sebagai wali kota

Kemenangan kotak kosong di Makassar menjadi pelajaran penting dalam politik lokal Indonesia. 

Kejadian ini menyoroti pentingnya kompetisi politik yang sehat serta memberikan ruang bagi munculnya calon alternatif yang kompeten. 

Selain itu, kemenangan kotak kosong juga mengingatkan partai politik untuk lebih serius dalam melakukan kaderisasi dan memberikan ruang bagi calon yang benar-benar memiliki dukungan publik yang kuat.

Kritik Terhadap Sistem Politik Lokal

Peningkatan jumlah calon tunggal juga menuai kritik dari berbagai pihak. 

Salah satu kritik utama adalah terkait dengan sistem pencalonan di partai politik yang dinilai tidak berjalan optimal.

Partai politik sering kali lebih memilih untuk mendukung calon yang sudah populer dan kuat daripada mencalonkan kader internal yang dianggap belum memiliki kekuatan politik yang memadai.

Banyak pengamat politik berpendapat bahwa fenomena ini menunjukkan krisis kaderisasi di tubuh partai politik. 

Partai lebih memilih opsi aman dengan mendukung calon tunggal, yang sering kali merupakan petahana atau figur yang sudah memiliki modal politik kuat. Akibatnya, ruang kompetisi yang sehat dalam pilkada semakin mengecil.

Intinya, pemungutan suara ulang yang dijadwalkan pada 25 September 2025 adalah langkah penting dalam menjaga keberlanjutan proses demokrasi di Indonesia, terutama dalam mengatasi masalah kekalahan calon tunggal melawan kotak kosong. 

KPU dan Komisi II DPR sepakat untuk mempercepat proses persiapan dan pelaksanaan pilkada ulang ini, dengan harapan agar hasil yang diperoleh nanti benar-benar mencerminkan kehendak rakyat.

Meski demikian, fenomena meningkatnya jumlah calon tunggal dan potensi kemenangan kotak kosong di pilkada tetap menjadi pekerjaan rumah besar bagi sistem politik di Indonesia. 

Kategori :