Afris, perwakilan dari PT OKI Pulp, menjelaskan bahwa air baku tersebut sebelumnya digunakan untuk keperluan internal perusahaan.
BACA JUGA:Pemeriksaan Kesehatan Selesai, Berkas Muchendi-Supriyanto dan Djakfar Shodiq-Abdiyanto Diverifikasi
Namun, untuk mendukung pembangunan SPAM ini, mereka akan menyediakan jalur distribusi khusus agar kebutuhan masyarakat tidak terganggu.
"SPAM ini akan disalurkan melalui jalur khusus, terpisah dari jalur kebutuhan internal perusahaan," kata Afris.
Proyek ini juga didukung oleh pembangunan instalasi pengolahan air bersih (IPA) di Desa Bukit Batu, yang jaraknya sekitar 10 km dari intake pengolahan air baku.
Dari IPA tersebut, air akan didorong oleh tiga booster menuju desa-desa terjauh dengan jarak hingga 48 km.
BACA JUGA:Pilkada OKI 2024: Muchendi-Supriyanto Siap Bangun OKI dengan Jaringan Kuat dan Strategi Matang
42 Tahun Warga Air Sugihan Menanti Air Bersih
Bagi warga Air Sugihan, khususnya yang tinggal di pesisir, air bersih adalah barang mewah yang sulit didapatkan selama lebih dari 40 tahun.
Mayoritas dari mereka mengandalkan air payau atau menampung air hujan sebagai sumber air untuk kebutuhan sehari-hari.
Saat musim kemarau tiba, keadaan menjadi semakin sulit karena minimnya curah hujan memaksa mereka membeli air bersih dengan harga yang cukup mahal.
Ketua Forum Kepala Desa Air Sugihan, Fadli, mengatakan bahwa kehadiran air bersih adalah mimpi yang telah lama dinantikan oleh warga.
BACA JUGA:Muchendi-Supriyanto Targetkan Kemenangan Telak 75 Persen di Pilkada OKI: Hadiah Menanti di Tiap Desa
BACA JUGA:Pasangan Muchendi - Supriyanto Dapat Dukungan Besar, PAN Berikan Rekomendasi B.1 KWK
“Sejak dibuka sebagai wilayah transmigrasi, listrik dan air bersih hanyalah angan-angan bagi kami. Namun, sejak tahun 2014 listrik telah hadir, dan sekarang air bersih akan segera mengalir ke rumah-rumah warga Air Sugihan," ungkapnya penuh haru.