Dengan kehadiran proyek SPAM ini, harapan masyarakat Air Sugihan untuk mendapatkan air bersih yang layak akhirnya mendekati kenyataan.
Meski begitu, Fadli berharap bahwa semua pihak dapat bekerja sama untuk memastikan pembangunan ini berjalan lancar tanpa kendala, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat.
Inisiatif Iskandar, Didukung Penuh Ishak Mekki
Inisiatif untuk membangun Sarana Pengelolaan Air Minum (SPAM) di Air Sugihan ini sebenarnya telah diusulkan oleh Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) periode 2019-2024, H. Iskandar, SE, menjelang akhir masa jabatannya.
BACA JUGA:AHY Serahkan Surat Rekomendasi B1KWK Kepada Muchendi-Supriyanto untuk Pilkada OKI 2024
BACA JUGA:Kembalikan Formulir Pendaftaran Bacabup OKI Muchendi Mahzareki Digoda Tim Penjaringan Hanura
Bahkan, usulan ini telah disertai dengan dokumen perencanaan (DED) yang diajukan ke Kementerian PUPR.
Proyek ini juga mendapat dukungan penuh dari sektor swasta, seperti PT OKI Pulp and Paper dan PT SAML, yang turut berkontribusi dalam pembangunan sarana pengelolaan air baku.
Dalam sambutannya saat pencanangan pembangunan booster SPAM di Desa Bukit Batu, Kecamatan Air Sugihan, Iskandar menekankan pentingnya air bersih bagi kesehatan, sanitasi, dan upaya pengentasan kemiskinan serta stunting.
"Air adalah sumber kehidupan. Ketersediaan air bersih sangat penting, baik untuk kesehatan, sanitasi, maupun mengurangi angka kemiskinan dan stunting," ujar Iskandar pada September 2023 lalu.
Upaya ini tidak berhenti di situ. Anggota Komisi V DPR RI, Ishak Mekki, juga terus mendorong agar proyek ini dapat segera direalisasikan.
Pada rapat dengar pendapat dengan Kementerian PUPR, ia menekankan betapa pentingnya pembangunan SPAM bagi ribuan warga di Kecamatan Air Sugihan yang hingga kini belum menikmati akses air bersih.
"Kami berharap pembangunan ini bisa terealisasi pada tahun 2025 mendatang," ujar Ishak Mekki.
Tantangan dan Solusi: Mengatasi Krisis Air di Air Sugihan
Krisis air bersih yang melanda warga Air Sugihan selama bertahun-tahun tidak hanya disebabkan oleh kondisi geografis yang menantang, tetapi juga minimnya infrastruktur yang mendukung pengolahan dan distribusi air bersih.
Daerah ini terletak di wilayah pesisir yang sebagian besar menggunakan air payau sebagai sumber air sehari-hari.
Dengan adanya proyek SPAM ini, diharapkan dapat menjadi solusi permanen bagi masalah air bersih di daerah tersebut.
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa pembangunan ini masih menghadapi beberapa tantangan, seperti ketersediaan lahan untuk pembangunan IPA, jalur distribusi yang panjang, serta ketersediaan sumber daya untuk menjaga keberlanjutan proyek ini.