PALPOS.ID-Mazda EZ-6 menandai era baru dalam strategi elektrifikasi Mazda, tidak hanya sebagai mobil listrik murni, tetapi juga membawa teknologi hybrid yang menjanjikan efisiensi dan performa.
Mobil yang diproduksi oleh Changan Mazda ini menjadi bukti kuat bagaimana Mazda siap bersaing di segmen sedan kelas menengah (segmen D) dengan inovasi yang mengutamakan keberlanjutan tanpa mengorbankan kenyamanan dan gaya.
Diperkenalkan pertama kali pada Beijing Auto Show 2024, Mazda EZ-6 langsung mencuri perhatian.
Dalam acara besar ini, Mazda tidak hanya menunjukkan kemampuan teknologinya tetapi juga memperlihatkan bagaimana desain dan fungsionalitas bisa berpadu secara sempurna dalam satu paket.
BACA JUGA:Kenapa Toyota Kijang Kapsul Masih Diminati Setelah 20 Tahun?
BACA JUGA:Toyota Corolla Twincam Liftback: Dari Mobil Kurang Diminati Hingga Jadi Primadona Klasik
Desain EZ-6 memberikan kesan yang elegan dan modern, dengan garis tegas yang mengikuti estetika khas Mazda.
Meskipun lampu depan terlihat sederhana, tampilan depan mobil ini diperkaya dengan grille besar yang didesain mencolok, mempertegas identitas sporty Mazda yang tak tertandingi.
Salah satu keunggulan EZ-6 adalah fleksibilitas dalam hal powertrain.
Mazda tidak hanya menawarkan model Battery Electric Vehicle (BEV), tetapi juga memperkenalkan versi Range Extended Electric Vehicle (EREV), yang lebih dikenal sebagai hybrid plug-in.
BACA JUGA:Toyota Corolla KE70 vs TE71: Dua Ikon dengan Karakter Berbeda dalam Satu Generasi
BACA JUGA:Ferrari Uji Coba Mobil Listrik Pertama: Kombinasi Elegan Antara SUV Levante dan Kekuatan Listrik
Dengan ini, EZ-6 memberikan dua opsi yang mengutamakan kebutuhan konsumen: BEV yang ramah lingkungan dan bebas emisi untuk penggunaan jarak dekat, serta EREV yang menawarkan jangkauan lebih jauh tanpa khawatir kehabisan daya.
Versi BEV Mazda EZ-6 hadir dengan tenaga 255 hp (190 kW/258 PS), memberikan kecepatan maksimal hingga 170 km/jam.
Baterai litium besi fosfat yang digunakan memungkinkan mobil ini menjangkau hingga 600 km hanya dengan satu kali pengisian daya, berdasarkan standar CLTC.