BISNIS, PALPOS.ID- Bank Indonesia (BI) Sumatera Selatan (Sumsel) baru saja melaksanakan acara memorabilia untuk uang pecahan Rp 10.000 yang dikeluarkan pada tahun 2005. Acara ini digelar di Museum Negeri Sumsel, yang dikenal sebagai Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, yang juga menjadi ikon budaya dan sejarah Palembang.
Acara ini menarik perhatian banyak masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki kenangan tersendiri dengan uang pecahan yang menampilkan gambar Rumah Limas dan pahlawan Sumsel, Sultan Mahmud Badaruddin II.
Dalam sambutannya, Kepala Kantor BI Sumsel, Ricky P Gozali, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan luar biasa untuk mengenang desain uang yang sangat kental dengan identitas daerah.
“Sumsel memiliki kesempatan luar biasa dalam pencetakan uang pecahan Rp 10.000. Pada uang emisi 2005 ini, terdapat gambar Rumah Limas dan pahlawan dari Sumsel, yakni Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang,” ungkap Ricky.
BACA JUGA: Bank Indonesia Sumsel Menargetkan 27 Juta Transaksi Digital di 2024
BACA JUGA:Hoaks Uang Baru Bergambar Sri Mulyani: Bank Indonesia Beri Klarifikasi Resmi
Ricky menjelaskan, melalui acara ini, BI Sumsel ingin meningkatkan rasa cinta masyarakat terhadap tanah air, terutama kepada budaya dan adat yang ada di Sumsel.
Kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai pengingat sejarah, tetapi juga sebagai strategi untuk mendorong pariwisata di Sumsel.
Ricky menekankan pentingnya Rumah Limas sebagai simbol budaya yang kini dapat diakses oleh wisatawan.
“Dengan mengenalkan keunikan Rumah Limas yang ditampilkan di uang pecahan ini, diharapkan akan menarik lebih banyak orang untuk berkunjung dan mengenal lebih jauh budaya Sumsel,” ujarnya.
BACA JUGA:Bank Indonesia Ungkap Kinerja Ekonomi Unggul Indonesia di Tahun 2023
Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, juga memberikan dukungan terhadap kegiatan memorabilia ini. Menurutnya, acara ini bukan hanya untuk mengenang keberadaan uang tersebut, tetapi juga sebagai upaya untuk mengedukasi masyarakat agar lebih mencintai rupiah.
“Di museum SMB II ini kita buatkan kenangan. Selain itu, ini juga mengedukasi masyarakat untuk cinta terhadap rupiah,” jelasnya.