BACA JUGA:Debi Ariyani dan Karyawan Alfamart Terima Hadiah Umrah sebagai Apresiasi Kinerja Terbaik
Elen menambahkan, kegiatan semacam ini sangat penting dalam membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya nilai mata uang dan sejarah yang melatarbelakanginya.
Dalam upaya memperkuat ekonomi daerah, mengenalkan simbol-simbol budaya seperti Rumah Limas melalui acara ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pariwisata dan ekonomi lokal.
Acara memorabilia ini juga dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk pelajar, kolektor uang, dan masyarakat umum yang antusias untuk menyaksikan dan mengenang momen bersejarah tersebut.
Banyak di antara mereka yang datang dengan membawa koleksi uang pecahan Rp 10.000 untuk memperlihatkan dan berbagi cerita mengenai sejarahnya. Ricky P Gozali juga menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Bank Indonesia untuk berkontribusi dalam pendidikan keuangan.
BACA JUGA:OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Indonesia Terjaga di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
BACA JUGA:Makan Enak Bisa Rebut Hadiah Total Rp1 Miliar di Gokana Ramen & Teppan
“Kami ingin masyarakat tidak hanya mengetahui fungsi uang, tetapi juga sejarah dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,” tuturnya.
Dalam acara tersebut, panitia menyajikan berbagai informasi mengenai desain uang, sejarah pencetakan, serta nilai-nilai yang terkandung dalam gambar-gambar yang ada di uang pecahan Rp 10.000.
Ini termasuk penjelasan tentang makna Rumah Limas, yang merupakan rumah adat khas Sumsel, serta pengenalan tentang Sultan Mahmud Badaruddin II yang merupakan tokoh pahlawan bagi masyarakat Palembang.
Pameran ini mendapat sambutan positif dari pengunjung, yang melihatnya sebagai kesempatan untuk mendalami lebih jauh tentang warisan budaya dan sejarah Sumsel.
BACA JUGA: KAI Divre III Palembang Luncurkan Program Tanggung Jawab Sosial Sambil Rayakan Kemerdekaan
BACA JUGA:Dorong Reintegrasi Sosial lewat Program Pelatihan Sablon bagi Binaan Bapas Kelas 1 Palembang
Selain itu, berbagai kegiatan interaktif juga diselenggarakan, termasuk diskusi panel dan sesi tanya jawab antara masyarakat dan narasumber yang dihadirkan oleh BI Sumsel.
Acara ini diharapkan dapat menjadi momen berkesan yang tidak hanya mengingatkan masyarakat tentang keberadaan uang pecahan Rp 10.000, tetapi juga membangkitkan semangat untuk melestarikan budaya dan sejarah daerah.
Dengan meningkatkan kesadaran akan sejarah, masyarakat diharapkan akan lebih menghargai warisan yang dimiliki dan berkontribusi terhadap pelestariannya.