“Breezon adalah produk yang dihasilkan di dalam negeri, dan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kilang Pertamina Plaju. Kami berharap produk ini dapat menjadi standar baru dalam industri pendinginan, baik di pasar domestik maupun internasional,” tambah Rachmi.
Kilang Pertamina Plaju telah memulai penerapan Breezon R1270 dalam proyek retrofit ± 450 unit AC di Patra Bali Resort & Villa.
BACA JUGA:Pertamina Buka Pendaftaran Program Subsidi Tepat Pertalite untuk Kendaraan Roda Empat
BACA JUGA:Kabar Baik! Harga BBM Non-subsidi Pertamina Turun di Bulan Oktober 2024
Proyek yang diproyeksikan selesai pada akhir tahun 2024 ini diharapkan mampu menghemat energi sebesar 2738 kWh per hari, yang setara dengan penghematan biaya energi hingga Rp 1 miliar per tahun.
Selain itu, proyek ini juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon sebesar 1643 kg CO2 per hari, setara dengan penanaman sekitar 24 ribu pohon.
Penerapan Breezon R1270 dalam skala komersial ini menunjukkan bahwa selain ramah lingkungan, produk ini juga mampu memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi pengguna.
Keunggulan efisiensi energi yang ditawarkan Breezon menjadikannya solusi yang tepat untuk industri yang ingin mengurangi biaya operasional sekaligus mendukung kelestarian lingkungan.
BACA JUGA:Pertamina Raih Penghargaan Platinum di Asian Impact Awards 2024 untuk Inisiatif Lingkungan
BACA JUGA:Masyarakat Desa Pulau Semambu Mendapat Manfaat dari Program Air Bersih Pertamina
Lee Nichols, Vice President Gulf Energy sekaligus penyelenggara acara, memberikan apresiasi tinggi kepada Kilang Pertamina Plaju atas inovasi Breezon R1270.
Menurut Nichols, produk ini memberikan solusi nyata bagi tantangan yang dihadapi industri refrigeran global, di mana refrigeran sintetis yang selama ini digunakan justru memiliki dampak buruk terhadap lingkungan.
“Apresiasi untuk Pertamina dalam menciptakan produk refrigerant yang ramah lingkungan seperti Breezon. Ironis memang ketika refrigerant yang berfungsi membuat udara sejuk ternyata berdampak buruk terhadap lingkungan (global warming). Namun, dengan Breezon, Pertamina telah membuktikan bahwa solusi yang lebih baik dan berkelanjutan adalah mungkin,” kata Nichols.
BACA JUGA:Harga BBM Turun di September 2024: Apa yang Baru dari Pertamina?
Nichols juga menambahkan bahwa inovasi ini merupakan langkah penting bagi Indonesia dalam upayanya mencapai target net zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.