JAKARTA, PALPOS.ID - Senator dr. Ratu Tenny Leriva Ajak Komite III DPD RI Memperhatikan Kesejahteraan Tenaga Kesehatan.
Senator dr. Ratu Tenny Leriva menghadiri serangkaian kegiatan penting bersama Komite III DPD RI yang membahas sejumlah agenda krusial, Senin 14 Oktober 2024.
Acara ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil kerja dan menyusun langkah strategis untuk masa depan yang lebih baik, terutama dalam sektor kesehatan dan kesejahteraan para tenaga kesehatan di Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, beberapa poin utama yang menjadi fokus pembahasan antara lain Kompilasi Hasil Kerja Komite III Tahun Sidang 2023-2024 yang dipresentasikan oleh Pusat Kajian dan Advokasi (Puskadaran) DPD RI, serta Pemaparan dari Pusat Kajian Hukum (Pusjakum) DPD RI tentang Konsepsi Usulan Rancangan Undang-Undang (RUU) inisiatif DPD RI terkait Perubahan UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).
BACA JUGA:Ratu Tenny Leriva Pimpin Sementara : Suara Terbanyak Calon DPD RI Sumsel, Ini kata Pengamat
Selain itu, juga dibahas dan disahkan Jadwal Masa Sidang I dan II Tahun Sidang 2024-2025 serta pembagian tim kerja berdasarkan ruang lingkup Komite III.
Namun, salah satu isu yang paling disoroti oleh Senator dr. Ratu dalam pertemuan tersebut adalah kesejahteraan tenaga kesehatan di Indonesia.
Dalam pidatonya, dr. Ratu Tenny Leriva menekankan pentingnya peningkatan kesejahteraan tenaga kesehatan, terutama bagi mereka yang bekerja di daerah terpencil dan pelosok negeri.
Menurutnya, para tenaga kesehatan sering kali diharapkan untuk mengabdi dengan penuh dedikasi, tetapi hak-hak mereka masih belum sepenuhnya dipenuhi.
BACA JUGA:Ibas Yudhoyono Raup Suara Tertinggi se-Indonesia, Komeng Tembus 2 Juta Suara untuk DPD RI
BACA JUGA:Ratu Tenny Leriva Pimpin Sementara : Suara Terbanyak Calon DPD RI Sumsel, Ini kata Pengamat
Tantangan yang Dihadapi Tenaga Kesehatan
“Kita selalu berharap para tenaga kesehatan berkenan untuk mengabdi hingga pelosok negeri, tetapi mereka sendiri tidak mendapatkan hak yang sebanding dengan pengabdian mereka," ungkap dr. Ratu dalam pidatonya.
Beliau menekankan bahwa salah satu penyebab utama dari rendahnya kesejahteraan tenaga kesehatan adalah mahalnya biaya pendidikan di bidang kesehatan, seperti untuk menjadi dokter, perawat, apoteker, dan profesi tenaga kesehatan lainnya.