Tim pemenangan harus bekerja keras untuk memperbaiki narasi kampanye dan menghadirkan strategi yang mampu mengembalikan kepercayaan masyarakat.
BACA JUGA:Drg Asti RD Lakukan Silaturahmi dan Safari Politik di Palembang
BACA JUGA:Elektabilitas Ratu Dewa Perkasa : Indikator Politik Indonesia Ungkap Tren Positif
"Respons yang cepat dan tepat terhadap isu korupsi, ditambah dengan strategi komunikasi yang efektif, menjadi kunci untuk meminimalkan dampak penurunan elektabilitas ini," saran Zaenal.
Namun, dengan hari pencoblosan yang tinggal hitungan hari, peluang untuk mengubah peta elektoral semakin kecil.
Rilis survei PUSKAPI memberikan gambaran yang jelas tentang dinamika politik di Musi Banyuasin menjelang Pilkada 2024.
Pasangan Toha-Rohman unggul dengan elektabilitas 49,6 persen, sementara Lucianty-Syafaruddin tertinggal dengan 45,5 persen.
Selisih yang tidak terlalu besar ini masih memungkinkan terjadinya perubahan jika ada momentum yang signifikan di hari-hari terakhir kampanye.
Namun, berdasarkan tren yang ada, pasangan Toha-Rohman memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan kontestasi ini.
"Jika tidak ada perubahan drastis, pasangan Toha-Rohman berpeluang besar untuk meraih kemenangan.
Kombinasi program pro rakyat, figur asli daerah, dan kedekatan dengan masyarakat menjadi modal utama mereka," tutup Zaenal.
Dengan atmosfer politik yang semakin memanas, Pilkada Musi Banyuasin 2024 dipastikan menjadi salah satu ajang pertarungan politik yang menarik perhatian masyarakat luas.
Semua mata kini tertuju pada hari pencoblosan untuk melihat apakah prediksi survei akan menjadi kenyataan.