Peserta dapat memasukkan sampah plastik seperti botol bekas atau jenis sampah non-organik lainnya ke dalam mesin tersebut.
RVM kemudian akan menghitung berat sampah yang terkumpul, dan setiap kilogram sampah akan dikonversi menjadi pulsa digital sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sampah yang terkumpul dari program ini akan diproses lebih lanjut oleh mitra daur ulang lokal untuk memastikan pengelolaannya dilakukan secara bertanggung jawab.
Dengan demikian, program ini tidak hanya berfokus pada pengumpulan sampah tetapi juga memastikan keberlanjutan pengelolaan limbah melalui pendekatan daur ulang.
BACA JUGA: Inovasi Teknologi AI: Indosat dan Lintasarta Berkomitmen untuk Kesehatan Tubaba, Lampung
BACA JUGA: Kepuasan Pelanggan Meningkat: Indosat Perluas Jangkauan Layanan dan Kualitas Jaringan
Agus Sulistio, EVP – Head of Circle Sumatra Indosat Ooredoo Hutchison, menjelaskan bahwa program ini merupakan bentuk nyata dari kepedulian perusahaan terhadap lingkungan dan generasi muda.
“Program ini adalah solusi inovatif yang kami hadirkan untuk menciptakan dampak nyata bagi masyarakat, khususnya mahasiswa yang merupakan calon pemimpin masa depan. Dengan ‘Sampah Jadi Pulsa,’ kami ingin mengedukasi generasi muda tentang pentingnya pengelolaan sampah sekaligus memberikan dukungan digital yang esensial bagi kehidupan sehari-hari mereka,” ujar Agus.
Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerjasama Universitas Sriwijaya, Prof. Dr. Eng. Ir. H. Joni Arliansyah, MT, juga menyambut baik program ini.
Ia menyampaikan apresiasinya terhadap langkah Indosat yang dinilai selaras dengan visi Universitas Sriwijaya dalam menciptakan kampus hijau yang berkelanjutan.
“Program ini menunjukkan sinergi yang ideal antara dunia pendidikan dan dunia industri. Kami percaya inisiatif seperti ini tidak hanya membantu menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi mahasiswa kami,” kata Joni.
BACA JUGA:Kolaborasi Strategis Telkom dan Indosat: Mewujudkan Visi Pusat Data Terbesar di Asia Tenggara
Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2022, program “Sampah Jadi Pulsa” telah mencatat pencapaian yang signifikan.
Hingga saat ini, program ini berhasil mengumpulkan lebih dari 23.000 botol plastik, setara dengan 437 kilogram sampah plastik, yang kemudian dikonversi menjadi pulsa senilai Rp14 juta.
Program ini juga telah melibatkan lebih dari 1.032 pengguna aktif dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, staf kampus, dan masyarakat umum.