Keberhasilan ini mencerminkan komitmen berkelanjutan Indosat dalam mendukung pengelolaan limbah plastik sekaligus mempromosikan gaya hidup yang ramah lingkungan.
Melalui partisipasi aktif mahasiswa dan staf kampus, program ini menjadi contoh nyata bagaimana inisiatif sederhana dapat menciptakan dampak besar terhadap lingkungan dan komunitas.
BACA JUGA:Game Online dan Media Sosial Jadi Pendorong Utama Trafik Data, Indosat Berjaya di Momen Tahun Baru!
Selain memberikan manfaat langsung berupa pulsa, “Sampah Jadi Pulsa” juga bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran kolektif mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Indosat percaya bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam menciptakan perubahan positif di masyarakat.
Oleh karena itu, program ini dirancang untuk memberikan pengalaman yang edukatif sekaligus inspiratif bagi peserta.
“Melalui program ini, kami ingin mengajak mahasiswa untuk mengambil peran aktif dalam menjaga lingkungan mereka. Kami percaya bahwa langkah-langkah kecil seperti ini dapat menjadi katalis bagi perubahan yang lebih besar di masa depan,” ujar Agus.
Selain fokus pada pengelolaan sampah, program ini juga sejalan dengan agenda digitalisasi kampus yang semakin relevan di era transformasi digital.
BACA JUGA:Indosat Bukukan Pendaftaran Rp37,4 Triliun Sepanjang Sembilan Bulan Tahun 2023
BACA JUGA:Indosat Sukses dalam Masa Transisi Pasca-Merger Menjaga Pertumbuhan Bisnis
Dengan memberikan pulsa sebagai insentif, Indosat membantu mahasiswa tetap terhubung dengan dunia digital, baik untuk keperluan akademik maupun kebutuhan sehari-hari.
Program ini juga menjadi bagian dari upaya Indosat untuk mendukung konektivitas yang inklusif di seluruh Indonesia.
Sebagai perusahaan telekomunikasi terkemuka, Indosat terus berinovasi untuk menghadirkan solusi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, termasuk di sektor pendidikan.
Melalui peluncuran program “Sampah Jadi Pulsa” di Universitas Sriwijaya, Indosat berharap dapat memperluas dampaknya ke kampus-kampus lain di seluruh Indonesia.
Dengan melibatkan lebih banyak komunitas akademik, program ini diharapkan dapat menjadi gerakan nasional yang mendukung pengelolaan limbah plastik sekaligus mempromosikan gaya hidup berkelanjutan.