Proyek Tol dan Tanggul Laut Semarang-Demak: 10 Juta Bambu untuk Infrastruktur Berkelanjutan

Selasa 03-12-2024,14:56 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yen_har

PALPOS.ID - Proyek Tol dan Tanggul Laut Semarang-Demak: 10 Juta Bambu untuk Infrastruktur Berkelanjutan.

Proyek pembangunan tol dan tanggul laut Semarang-Demak terus menarik perhatian, terutama karena pendekatannya yang inovatif dan ramah lingkungan. 

Salah satu elemen paling mencolok dari proyek ini adalah penggunaan sekitar 10 juta batang bambu sebagai material utama dalam konstruksinya. 

Langkah ini menggabungkan teknologi modern dengan kearifan lokal, sekaligus memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan.

BACA JUGA:Tolak Politik Uang! Pilih Pemimpin Pro Rakyat di Pilkada 2024

BACA JUGA:Deklarasi Bersama: Tiga Paslon Prabumulih Tolak Politik Uang dan Hoax untuk Pilkada 2024

Menurut Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah, penggunaan bambu dalam proyek ini menjadi solusi strategis untuk penguatan struktur tanggul, sekaligus mitigasi erosi di wilayah pesisir. 

"Bambu adalah material yang kuat, tahan lama, dan tersedia melimpah. Penggunaannya sangat cocok untuk proyek berorientasi lingkungan seperti ini," jelasnya.

Inovasi Ramah Lingkungan dengan Bambu

Pemanfaatan bambu bukan hanya inovatif, tetapi juga memberikan berbagai manfaat jangka panjang, baik dari sisi lingkungan maupun sosial. Berikut beberapa manfaatnya:

Ramah Lingkungan

Bambu mudah terurai secara alami dan tidak meninggalkan limbah berbahaya, sehingga menjadi solusi material yang ramah terhadap ekosistem.

BACA JUGA:Mulai 17 November 2024, Diskon Tarif Tol Terpeka Sebesar 15 Persen

BACA JUGA:Pembangunan Exit Tol di Desa Bukit Jaya, Kabupaten Muba, Dimulai: Proyek Strategis Terus Digarap

Penguatan Tanggul

Struktur bambu membantu meredam gelombang air laut dan mencegah abrasi, menjaga keberlanjutan wilayah pesisir yang rawan terkena banjir rob.

Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Penggunaan bambu lokal dalam proyek ini berdampak langsung pada ekonomi masyarakat sekitar, khususnya petani dan pengrajin bambu.

Efisiensi Biaya

Material bambu lebih murah dibandingkan material konstruksi konvensional, sehingga proyek dapat lebih hemat tanpa mengurangi kualitas.

Peran Tanggul Laut dalam Mitigasi Bencana

Kategori :