"Ada beberapa temuan eksplorasi, misalnya di Jambi Merang, serta teknologi dari ExxonMobil yang mendukung peningkatan produksi," jelas Djoko.
BACA JUGA:Kebocoran Pipa Diduga Unsur Kesengajaan, 3 Pelaku diamankan, Lokasi diwilayah Kerja SKK Migas
BACA JUGA:SKK Migas Apresiasi Pertamina EP Selesaikan Perekaman Survey Seismik 2D - AMALIA Tanpa Insiden.
Selain itu, beberapa proyek hulu migas direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2025. Proyek-proyek ini diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian target lifting migas.
Proyek Strategis dan Investasi Besar
Djoko juga menekankan pentingnya Final Investment Decision (FID) untuk sejumlah proyek strategis seperti Blok Masela dan Geng North.
Proyek-proyek ini diproyeksikan menjadi pendorong utama pencapaian target lifting migas.
"Proyek seperti Blok Masela saat ini sedang dalam proses tender Front End Engineering Design (FEED), sementara ENI di Geng North diharapkan dapat menyelesaikan FID pada akhir bulan ini," terang Djoko.
BACA JUGA:SKK Migas Luncurkan Inovasi Teknologi SPEKTRUM di Pre IOG SCM Summit
Investasi besar-besaran di sektor hulu migas tidak hanya akan mendukung pencapaian target lifting tetapi juga berkontribusi pada ketahanan energi nasional.
Upaya Mencapai Ketahanan Energi Nasional
Dengan berbagai langkah strategis, SKK Migas optimistis target lifting migas dalam APBN 2025 akan tercapai.
Upaya ini juga sejalan dengan visi pemerintah untuk memastikan ketahanan energi nasional dalam jangka panjang.
"Kita berharap semua pihak terus mendukung program ini agar Indonesia mampu menjaga produksi migas dan memenuhi kebutuhan energi domestik," tutup Djoko.