Hal ini dipicu oleh kenaikan harga jagung, salah satu bahan utama pakan ternak ayam.
Tingginya permintaan terhadap jagung di tingkat nasional turut memengaruhi lonjakan harga komoditas ini.
Untuk minyak goreng, tekanan harga terus berlanjut seiring kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO) di pasar global.
Kebijakan terkait distribusi minyak goreng curah juga memberikan dampak pada stabilitas harga di tingkat konsumen.
Upaya Pengendalian Inflasi oleh TPID Sumsel
Keberhasilan pengendalian inflasi di Sumsel tidak terlepas dari peran aktif Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Melalui penerapan strategi 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif), TPID Sumsel mampu menjaga stabilitas harga di tengah berbagai tantangan.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah pelaksanaan operasi pasar murah.
Program ini bertujuan menstabilkan harga kebutuhan pokok, terutama di momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Operasi pasar murah dilaksanakan secara serentak di seluruh kabupaten/kota di Sumsel.
Pelaksanaan operasi pasar juga didukung oleh subsidi harga, subsidi angkutan, serta subsidi operasional lainnya.
Hal ini memastikan kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok dari daerah produksi ke daerah konsumen.
Selain itu, TPID Sumsel juga memastikan ketersediaan pasokan pangan strategis melalui kerja sama antar daerah.
Salah satu langkah nyata adalah penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, untuk menjaga pasokan cabai dan bawang merah.