Seledri mengandung senyawa yang disebut flavonoid dan polifenol, yang memiliki sifat antiinflamasi (anti-peradangan).
Senyawa-senyawa ini dapat membantu mengurangi peradangan pada tubuh, termasuk pada sendi.
Oleh karena itu, konsumsi daun seledri secara rutin dapat membantu meredakan gejala penyakit sendi, seperti artritis.
Daun seledri dikenal memiliki sifat diuretik, yang berarti dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil.
Proses ini membantu tubuh mengeluarkan racun dan sisa-sisa metabolisme, yang berfungsi sebagai detoksifikasi alami.
Selain itu, seledri juga dapat membantu membersihkan ginjal dan hati, dua organ utama yang berperan dalam proses detoksifikasi tubuh.
Daun seledri mengandung serat pangan yang cukup tinggi.
Serat ini berperan penting dalam memperlancar proses pencernaan, mencegah sembelit, dan menjaga kesehatan saluran cerna secara keseluruhan.
Dengan mengonsumsi daun seledri secara teratur, Anda dapat menjaga pergerakan usus yang sehat dan mencegah gangguan pencernaan.
Daun seledri sangat rendah kalori, tetapi kaya akan air dan serat.
Konsumsi makanan rendah kalori seperti seledri dapat membantu menekan rasa lapar dan mempercepat metabolisme tubuh.
Selain itu, sifat diuretik yang dimiliki oleh daun seledri juga dapat membantu mengurangi retensi air di tubuh, yang sering kali menyebabkan perasaan kembung.
Seledri mengandung sejumlah senyawa antioksidan yang dapat melindungi sel-sel otak dari kerusakan akibat radikal bebas.
Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa daun seledri dapat meningkatkan aliran darah ke otak, yang berpotensi mendukung fungsi kognitif dan meningkatkan daya ingat.
Kandungan vitamin C yang terdapat dalam daun seledri sangat baik untuk kulit.
Vitamin C merupakan nutrisi yang penting untuk sintesis kolagen, yang mendukung elastisitas kulit.