Masyarakat Bima Timur sangat antusias dengan rencana pemekaran ini. Mereka berharap pemekaran ini akan membawa perubahan signifikan dalam taraf hidup mereka.
Namun, tantangan besar tetap ada, terutama dalam hal pembiayaan dan pembangunan infrastruktur yang memadai untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.
Pemerintah pusat, pemerintah provinsi, serta masyarakat setempat harus bekerja sama untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut.
Dengan adanya pemekaran, Bima Timur diharapkan dapat menjadi daerah yang lebih berkembang, mandiri, dan sejahtera.
Seiring berjalannya waktu, Kabupaten Bima Timur akan mampu menjadi motor penggerak ekonomi di Nusa Tenggara Barat, serta memberi kontribusi besar dalam pembangunan ekonomi dan sosial di wilayah timur Bima.
Pemekaran Kabupaten Bima Timur bukan hanya sekadar proses administratif, tetapi sebuah langkah strategis untuk memanfaatkan potensi besar yang dimiliki wilayah ini.
Dengan sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata yang kaya, serta ibu kota yang terletak di Sape, Kabupaten Bima Timur memiliki peluang besar untuk mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Pemekaran ini akan membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat, meningkatkan pelayanan publik, dan membuka peluang kerja baru.
Pemekaran Wilayah Nusa Tenggara Barat: Calon Kabupaten Sumbawa Tengah Optimalkan Sumber Daya Lokal.
Pemekaran wilayah di Indonesia kembali menjadi perhatian publik, kali ini terkait dengan usulan pembentukan Kabupaten Sumbawa Tengah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Rencana ini mencakup lima kecamatan dengan total luas wilayah sekitar 815 km² dan jumlah penduduk mencapai 126.000 jiwa.
Pemerintah daerah berharap pemekaran ini dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat setempat, terutama dalam mengoptimalkan pembangunan lokal.
Ibu kota Kabupaten Sumbawa Tengah direncanakan berada di Kecamatan Alas, sebuah wilayah strategis yang memiliki aksesibilitas cukup baik ke berbagai daerah di sekitarnya.
Penetapan Alas sebagai ibu kota bukan tanpa alasan. Wilayah ini memiliki infrastruktur yang memadai serta potensi untuk berkembang menjadi pusat ekonomi dan pemerintahan.
Selain itu, Alas dikenal sebagai salah satu daerah dengan basis pertanian yang kuat.
Pemerintah daerah berharap, dengan menjadikannya sebagai ibu kota, potensi pertanian ini dapat diintegrasikan dengan sektor lain seperti perdagangan dan pariwisata untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.