KORANPALPOS.COM - Bupati Blora, Arief Rohman, berhasil mendamaikan dua organisasi masyarakat (ormas), Pemuda Pancasila (PP) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, yang sempat terlibat bentrok pada 14 Januari 2025.
Insiden tersebut mengakibatkan sejumlah korban luka.
Kesepakatan damai ditandatangani oleh kedua pihak dalam sebuah acara yang disaksikan langsung oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Pendopo Kabupaten Blora pada Rabu (15/1/2025).
"PP dan GRIB sepakat berdamai dan berkomitmen menjaga kondusivitas Blora. Kami berharap kasus serupa tidak terulang karena merugikan masyarakat," ujar Bupati Arief Rohman.
BACA JUGA:Kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah Mulai Berlaku, Ini Penjelasan Lengkap dan Rinciannya
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Utara: Potensi dan Tantangan Pembentukan 2 Provinsi Baru
Forkopimda yang hadir meliputi Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto, perwakilan Kodim, Kejaksaan Negeri, dan Pengadilan Negeri Blora.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menyampaikan permintaan maaf atas insiden yang terjadi.
Ketua Pemuda Pancasila Blora, Munaji, menyatakan bahwa perdamaian ini adalah hasil kesepakatan bersama dengan Ketua GRIB Jaya Blora, Sugiyanto.
"Semoga ini menjadi kejadian terakhir. Kami siap menjaga Blora tetap kondusif," kata Munaji.
BACA JUGA:Perayaan Imlek Meriah di The Excelton Hotel Palembang : Family Reunion Dinner 2025
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Tengah: Calon Kabupaten Banyumas Barat dengan Kekayaan Alam yang Melimpah
Sugiyanto menambahkan, pihaknya menerima iktikad baik dari semua pihak untuk memastikan Kabupaten Blora tetap aman dan damai.
Komitmen ini diharapkan menjadi langkah awal untuk mencegah konflik serupa di masa depan serta menciptakan situasi yang harmonis bagi masyarakat Blora.
Bupati Blora, Arief Rohman, berhasil menuntaskan konflik yang sempat memanas antara dua organisasi masyarakat (ormas), Pemuda Pancasila (PP) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya.