Kami juga memastikan penyelesaian ruas-ruas ini tetap menjadi fokus utama untuk rampung sepenuhnya pada awal tahun 2025," tegas Adjib dalam keterangan resminya, Rabu (22/1/2025).
Selama masa fungsional, keempat ruas tol ini melayani ratusan ribu kendaraan setiap harinya.
Trafik pengguna JTTS pada ruas fungsional tersebut mencapai 5,25 persen atau setara dengan 115.583 kendaraan dari total 2,2 juta kendaraan yang melintas selama libur Nataru.
Khususnya, ruas Tol Padang-Sicincin mencatatkan antusiasme tertinggi dari masyarakat.
BACA JUGA:Kebut Penlok Jalan Tol, Sekda Apriyadi Minta Kementerian PUPR Lampirkan Justek
BACA JUGA:Bertemu Pj Gubernur, Pj Bupati Apriyadi Laporkan Progress Pembangunan Jalan Tol di Muba
Hal ini tidak mengherankan mengingat ruas ini merupakan tol pertama yang hadir di wilayah tersebut, memberikan aksesibilitas baru yang sangat dinantikan oleh masyarakat setempat.
Keberadaan tol-tol ini memberikan dampak signifikan bagi masyarakat Sumatera, baik dari segi waktu tempuh maupun efisiensi biaya transportasi.
Tol Sigli-Banda Aceh, misalnya, mempercepat perjalanan antara dua kota utama di Aceh, mengurangi waktu tempuh hingga lebih dari separuhnya.
Sementara itu, Tol Padang-Sicincin menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera Barat, membuka peluang investasi dan meningkatkan akses ke destinasi wisata unggulan.
BACA JUGA:Pj Bupati Apriyadi Tegaskan Progres Trase Jalan Tol di Muba Harus Dikebut hingga Tuntas
Bagi sektor logistik, operasional JTTS ini juga meningkatkan efisiensi distribusi barang, terutama dari pelabuhan-pelabuhan utama di Sumatera ke berbagai wilayah lainnya.
Dengan meningkatnya konektivitas, arus barang menjadi lebih lancar, sehingga biaya logistik dapat ditekan.
Meskipun demikian, Hutama Karya menghadapi tantangan dalam memastikan penyelesaian proyek tepat waktu.
Fokus pada kualitas konstruksi, pengawasan, dan penyelesaian administrasi menjadi prioritas utama perusahaan.