Jika kualitas air tidak dijaga dengan baik, risiko penyakit pun meningkat, yang tentunya berdampak pada produktivitas dan kualitas hasil panen.
BACA JUGA:Tips Memancing untuk Pemula: Mengenali Umpan Dimakan Ikan dengan Kerincingan dan Starlet
BACA JUGA:Wajib Tahu Suka Mancing di Sungai : Sesuaikan Pemberat Pancingmu dengan Arus Sungai
3. Risiko Pertumbuhan Ikan Kerdil
Kesalahan dalam menentukan jumlah tebar benih ikan nila di kolam juga bisa menjadi sumber kerugian.
Penebaran benih yang terlalu padat menyebabkan persaingan dalam mendapatkan oksigen dan pakan, sehingga pertumbuhan ikan menjadi tidak optimal.
Akibatnya, ikan tumbuh kerdil, membutuhkan lebih banyak pakan, namun hasil panennya tetap kecil.
Hal ini tentu berdampak pada rendahnya keuntungan yang diperoleh.
4. Salah Pilih Bibit
Pemilihan bibit ikan nila yang kurang berkualitas dapat menjadi faktor penting yang mempengaruhi hasil budidaya.
Bibit yang tidak unggul cenderung memiliki daya tahan rendah terhadap penyakit dan pertumbuhannya lambat.
Oleh karena itu, penting untuk memilih bibit dari sumber yang terpercaya dan memastikan kualitasnya sebelum ditebar ke kolam.
Salah memilih bibit bisa mengakibatkan hasil panen yang tidak sesuai harapan.
5. Kebutuhan Suplai Oksigen yang Tinggi
Meskipun ikan nila dikenal tangguh dan mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan, mereka tetap membutuhkan suplai oksigen yang cukup untuk pertumbuhan optimal.
Kurangnya suplai oksigen dapat menyebabkan pertumbuhan ikan terhambat meskipun pakan yang diberikan melimpah.