PRABUMULIH, PALPOS.ID - Keluhan masyarakat mengenai kesulitan dalam mendapatkan Liquified Petroleum Gas (LPG) tabung 3 kilogram serta harga yang cukup mahal telah menarik perhatian serius dari Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih.
Untuk menanggapi masalah ini, Pemkot Prabumulih menggelar rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Penjabat Sekda Kota Prabumulih, Dr. Aris Priadi M.Si, di akhir pekan lalu.
Rapat tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), SPM Sub Rayon III Pertamina, agen LPG 3 kg, serta Kasat Intelkam Polres Prabumulih.
Penjabat Sekda Prabumulih, Dr. Aris Priadi menjelaskan bahwa rapat ini bertujuan untuk menemukan solusi terkait distribusi LPG 3 kg serta memastikan harga yang wajar bagi masyarakat.
BACA JUGA:Ciptakan Kamtibmas yang Kondusif, Polsek Prabumulih Barat Lakukan Patroli Malam
BACA JUGA:Buron Karena Larikan Uang Perusahaan, Seorang Pria di Prabumulih Ditangkap Ditempat Persembunyian
"Kita harus memastikan bahwa distribusi LPG 3 kg dapat berjalan dengan lancar dan harga yang ditetapkan tidak memberatkan masyarakat," kata Aris Priadi.
Dalam kesempatan tersebut, Aris Priadi menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk mengatasi masalah ini.
"Kita di sini berkumpul untuk membahas masalah yang sangat penting bagi masyarakat Prabumulih.
LPG adalah salah satu kebutuhan pokok yang harus tersedia dengan harga yang terjangkau," tambahnya.
BACA JUGA:Ungkap Kasus Prostitusi Libatkan Anak di Bawah Umur, Polres Prabumulih Amankan Kakek-Kakek
BACA JUGA:Lapor Polisi Ngaku Korban Curas, Seorang Perempuan di Prabumulih Malah Ditangkap
Dari hasil rapat, ada tiga poin penting yang disepakati bersama.
Pertama, penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk gas LPG 3 kg di tingkat pangkalan.
"HET akan ditetapkan sebesar Rp 18.500 per tabung," ujarnya seraya mengatakan kebijakan ini diharapkan dapat menstabilkan harga dan mengurangi keresahan masyarakat akibat kenaikan harga yang tidak terkontrol.