Berbeda dengan para pesaingnya yang memiliki berbagai pilihan mesin, Nissan tetap mempertahankan satu varian mesin untuk R35: VR38DETT, sebuah mesin V6 3.800 cc twin-turbo.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Kabupaten Subang Utara sebagai Pusat Agribisnis yang Menjanjikan
BACA JUGA:BMW Z3 3.0i Coupe 2002: Keunikan, Performa, dan Daya Tarik Abadi.
Awalnya, tenaga mesin ini berada di angka 480 PS, namun melalui berbagai peningkatan teknologi, outputnya naik menjadi 573 PS pada model standar.
Sementara itu, versi GT-R Nismo yang merupakan varian tertinggi, mampu menghasilkan 608 PS, menjadikannya salah satu mobil produksi tercepat di dunia.
Meskipun memiliki usia produksi yang panjang, GT-R R35 tetap menjadi acuan dalam dunia motorsport dan drag race.
Kemampuannya untuk melesat dari 0-100 km/jam dalam waktu kurang dari 3 detik membuktikan bahwa Nissan tidak main-main dalam menghadirkan mobil berperforma tinggi.
Akhir Produksi di Berbagai Negara
Sebenarnya, Nissan GT-R sudah lebih dulu dihentikan di beberapa negara akibat regulasi emisi dan kebisingan yang semakin ketat.
Di Amerika Utara, Eropa, dan Australia, produksi R35 dihentikan lebih awal, membuat Jepang menjadi satu-satunya tempat di mana mobil ini masih bisa dipesan hingga Februari 2024.
Namun kini, era tersebut benar-benar telah berakhir.
Keputusan ini memang mengecewakan bagi para penggemar GT-R, terutama mereka yang telah lama mengagumi warisan teknologi dan performa mobil ini.
Namun, di balik kabar tersebut, ada secercah harapan baru: GT-R R36.
Misteri Penerusnya: Nissan GT-R R36
Dengan dihentikannya produksi R35, semua mata kini tertuju pada GT-R R36 yang tengah dipersiapkan oleh Nissan.
Rumor mengenai penerus R35 sebenarnya sudah beredar sejak beberapa tahun lalu, namun hingga saat ini Nissan masih merahasiakan detailnya.