Sekda Sumsel Edward Candra Hadiri Rakor Pengendalian Inflasi dan Akselerasi Sertifikasi Produk Halal Secara

Selasa 04-03-2025,15:49 WIB
Reporter : Septi
Editor : Dahlia

PALEMBANG, PALPOS.ID - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Drs H  Edward Candra MH menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi di Daerah Tahun 2025 dirangkaikan  dengan Akselerasi Sertifikasi Produk Halal secara virtual di Sumsel Command Center Kantor Gubernur, Selasa (4/3/2025).

Rakor diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri RI secara luring dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Gedung Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri, Jakarta.

Mendagri, Tito Karnavian, memaparkan Indonesia merupakan posisi nomor 4 dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia.

Dan Indonesia jumlah nomor satu penduduk muslim negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia sekitar 242,7 M.

BACA JUGA:Menuju Pasar Global: Balai Karantina Fasilitasi Ekspor Serat Nanas Prabumulih hingga ke Spanyol

BACA JUGA:Perkuat Silaturahmi Bersama Forkopimda, HDCU Hadiri Safari Ramadhan di Masjid Ar-Ra'iyah DPRD Sumsel

Berdasarkan hal tersebut, Indonesia perlu memiliki jaminan sertifikasi produk halal bagi produk-produknya.   

"Indonesia konsumen makanan halal nomor 1 di dunia, namun pengeskpor makanan halal banyak dilakukan oleh negara-negara non Islam sebagai profit. Produk halal memiliki potensi market yang sangat bagus bahkan bagi non muslim," jelasnya.

Diungkapkannya, Indonesia negara konsumen dan pengekspor produk halal. Selain itu masyarakat juga lebih memilih produk halal.

Tito katakan Kita harus mengambil langkah sertifikasi halal untuk menjamin produk halal yang juga bisa memberikan profit. 

BACA JUGA:Ketua Dewan Dekranas Resmi Lantik Feby Deru Sebagai Ketua Dekranasda Sumsel

BACA JUGA:Kakanwil Agato Siap Dukung Gubernur Sumsel Wujudkan Sumsel Maju Terus Untuk Semua

"Potensi sertifikasi halal ini sangat besar, kita harus melakukan sertifikasi halal agar pasar diserbu luar negeri dan punya market kita sendiri," ujarnya.

Selanjutnya, Tito juga menyampaikan Tren tingkat inflasi Indonesia berdasarkan perkembangan inflasi nasional per februari 2025, yaitu Inflasi y on y, Indonesia pada bulan Februari  2025 terhadap Februari 2024 yaitu -0,09% ,dengan m tp m -0,4%. 

"Dilihat dari data yang ada, hal ini tidak mengkhawatirkan karena deflasi ada dua yaitu deflasi positif dan deflasi negatif, deflasi negatif terjadi kalau daya beli masyarakat turun. Keterangan -0 adalah bernilai sangat kecil," jelasnya.

Kategori :