BISNIS, PALPOS.ID - Bencana banjir yang melanda Bekasi beberapa hari lalu telah menimbulkan dampak yang signifikan, tidak hanya bagi rumah tangga dan infrastruktur, tetapi juga bagi kendaraan bermotor yang terendam.
Dilansir dari CNN Indonesia, Banjir di Bekasi berdampak pada 22.856 ribu KK, tersebar di 8 kecamatan dan lebih dari 26 kelurahan. Kecamatan Jatiasih menjadi wilayah terparah, dengan 7 perumahan terdampak seluas 145,7 Hektar.
Sementara itu, menurut keterangan Viva.co.id, puluhan mobil terendam banjir setinggi lebih dari satu meter di kawasan Grand Galaxy City, Bekasi.
BACA JUGA:Jalin Kedekatan dengan Pelanggan, Moratelindo Gelar Buka Bersama Regional Sumsel
BACA JUGA:Palembang Icon Usung Tema Enligthened Ramadan Pelambang Square Usung Tema A Radiant Ramadan
Bagi pemilik kendaraan yang terdampak, kerugian ini bisa sangat besar, baik dari segi biaya perbaikan maupun kehilangan kendaraan.
Banjir yang terjadi di Bekasi membuktikan bahwa bencana alam bisa datang kapan saja dan tidak terduga.
Terlebih lagi, kendaraan yang terendam banjir sering kali mengalami kerusakan serius yang bisa berujung pada biaya perbaikan yang sangat tinggi.
BACA JUGA:Sinergi BRI dan BPJS Ketenagakerjaan Dorong Inklusi Jaminan Sosial bagi Pekerja Informal
BACA JUGA:Keberhasilan Cokelat Ndalem Jadi Bukti Nyata Keberpihakan BRI Terhadap UMKM
Di sinilah asuransi mobil memiliki peranan yang sangat penting.
Tanpa asuransi, pemilik kendaraan harus menanggung biaya perbaikan atau penggantian kendaraan sendiri, yang bisa mencapai puluhan juta rupiah, tergantung pada jenis kendaraan dan tingkat kerusakan.
Benny Fajarai, Co-Founder marketplace Lifepal, membagikan pendapatnya mengenai pentingnya memiliki asuransi, terutama di negara seperti Indonesia yang rawan bencana, termasuk banjir.
BACA JUGA:BRI Dukung Regulasi Baru DHE SDA, Optimalkan Devisa Ekspor dan Perkuat Stabilitas Ekonomi