Pemerintah pusat hingga saat ini masih memberlakukan moratorium terhadap pemekaran daerah otonomi baru.
Hal ini menghambat proses pembentukan Kabupaten Sungai Kayan meskipun persyaratan administratif dan dukungan masyarakat telah tersedia.
Persiapan Infrastruktur dan SDM
Untuk menjadi kabupaten mandiri, Sungai Kayan membutuhkan persiapan dalam hal infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, air bersih, dan telekomunikasi.
Selain itu, sumber daya manusia yang siap mengelola pemerintahan baru juga harus dipersiapkan dengan matang.
Koordinasi dengan Kabupaten Induk
Pemisahan dari Kabupaten Malinau dan Bulungan harus dilakukan secara adil dan transparan agar tidak menimbulkan permasalahan administratif maupun sosial.
Masyarakat setempat sangat berharap pemekaran ini dapat segera terwujud.
Mereka meyakini bahwa dengan menjadi kabupaten tersendiri, pelayanan publik akan lebih efektif, dan pembangunan dapat berjalan lebih cepat serta merata.
Dukungan dari tokoh adat, pemerintah daerah, serta masyarakat sipil terus digalang guna memperjuangkan status Kabupaten Sungai Kayan di tingkat nasional.
Selain itu, keberadaan Kabupaten Sungai Kayan juga diharapkan dapat mempercepat integrasi ekonomi Kalimantan Utara dengan wilayah lain, terutama dalam konteks pembangunan infrastruktur strategis seperti jalan trans-Kalimantan dan konektivitas antarwilayah.
Pemekaran Kabupaten Sungai Kayan merupakan langkah strategis dalam mempercepat pembangunan di Kalimantan Utara.
Dengan sumber daya alam yang melimpah, potensi pertanian, serta kekayaan budaya yang unik, Sungai Kayan memiliki semua syarat untuk menjadi daerah otonomi baru yang mandiri dan berkembang.
Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah moratorium DOB yang masih diterapkan oleh pemerintah pusat.
Oleh karena itu, masyarakat dan pemangku kepentingan di Kalimantan Utara terus berupaya menyuarakan aspirasi mereka agar Kabupaten Sungai Kayan segera mendapatkan status resmi sebagai kabupaten baru.
Dengan kesiapan yang semakin matang, masyarakat berharap Kabupaten Sungai Kayan bisa segera terbentuk dan membawa perubahan besar bagi Kalimantan Utara serta Indonesia secara keseluruhan.