BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kalimantan Utara: Calon Kabupaten Sungai Kayan Bersiap Menjadi Daerah Otonomi Baru
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kalimantan Utara: Calon Kota Tanjung Selor Dapat Dukungan Masyarakat
Wilayah ini menjadi pusat aktivitas perusahaan minyak, gas, perkebunan, dan tambang batubara yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah.
Selain sektor industri, Babat Supat juga memiliki potensi di bidang pertanian dan perkebunan rakyat.
Namun, tantangan yang dihadapi adalah peningkatan kualitas infrastruktur dan fasilitas umum untuk mendukung aktivitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
3. Kecamatan Tungkal Jaya
Dengan luas wilayah 821 km², Kecamatan Tungkal Jaya terdiri dari 16 desa dan merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Bayung Lencir.
Kecamatan ini berada di tengah wilayah yang direncanakan menjadi Kabupaten Muba Timur, sehingga memiliki posisi strategis.
Sumber pendapatan utama daerah ini berasal dari aktivitas perusahaan migas besar dan pertambangan batubara.
Selain sektor energi, Tungkal Jaya juga memiliki potensi di bidang pertanian dan perkebunan.
Namun, pengembangan sektor ini memerlukan perhatian lebih dalam hal penyediaan infrastruktur pendukung dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
4. Kecamatan Sungai Lilin
Sungai Lilin adalah kecamatan maju dengan luas wilayah 374,26 km², terdiri dari dua kelurahan dan 13 desa.
Berada di jalur strategis Jalan Lintas Sumatera, kecamatan ini menjadi pusat perekonomian yang dinamis.
Roda ekonomi Kecamatan Sungai Lilin bahkan disebut lebih berkembang dibandingkan Sekayu, ibu kota Kabupaten Musi Banyuasin, berkat aksesibilitas yang tinggi dan kehadiran berbagai sektor bisnis.
Potensi perdagangan dan jasa di Sungai Lilin sangat besar. Namun, tantangan yang dihadapi adalah pengelolaan pertumbuhan yang pesat agar tetap berkelanjutan dan tidak menimbulkan masalah sosial maupun lingkungan.