Pertemuan Prabowo di tempat yang sama menunjukkan simbol rekonsiliasi nasional yang tidak bisa diabaikan.
Sebagai pemimpin partai pemenang pemilu legislatif 2019 dan partai terbesar kedua di 2024, keputusan Megawati memiliki dampak signifikan terhadap arah politik nasional.
Jika Megawati merestui PDIP bergabung ke pemerintahan, hal itu akan membentuk poros kekuasaan superkuat di era Prabowo-Gibran.
Prabowo Subianto dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya persatuan nasional.
Sejak memenangkan Pemilu Presiden 2024, ia menyatakan tidak ingin ada kubu-kubuan yang berlarut-larut.
Pertemuan dengan Megawati bisa dilihat sebagai bagian dari strategi politik rekonsiliatif ala Prabowo.
Ia ingin merangkul semua kekuatan nasional demi menghadapi tantangan besar seperti krisis energi, pangan, perubahan iklim, serta ketegangan geopolitik global.
Meski tidak memberikan pernyataan detail kepada media, Prabowo menanggapi pertanyaan wartawan dengan kalimat yang penuh makna.
“Mohon maaf lahir batin ya,” katanya sembari meninggalkan lokasi acara Sarasehan Ekonomi, Selasa (08/04/2025).
Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari elite PDIP terkait pertemuan tersebut.
Ketua DPP PDIP Puan Maharani maupun Sekjen Hasto Kristiyanto belum memberikan komentar.
Namun, berbagai sumber menyebutkan bahwa Puan juga sedang menjalin komunikasi politik lintas partai.
Beberapa pengamat menyebutkan bahwa PDIP berada dalam posisi strategis: apakah tetap menjadi oposisi konstruktif atau ikut masuk dalam pemerintahan untuk memperjuangkan agenda-agenda pro-rakyat.
Jika PDIP masuk pemerintahan, maka akan memperkuat legitimasi Prabowo-Gibran dan membuka jalan bagi rekonsiliasi politik nasional yang lebih luas.
Dinamika Politik Nasional Pasca Pemilu 2024
Pemilu 2024 menjadi panggung yang penuh kejutan. Prabowo-Gibran meraih kemenangan telak dalam satu putaran, mengalahkan dua pasangan lainnya.