PALPOS.ID – Dalam beberapa bulan terakhir, pecinta kuliner di Indonesia ramai membicarakan sebuah hidangan unik yang mencuri perhatian: SOP Jando.
Dengan nama yang tak biasa dan cita rasa yang menggugah selera, kuliner ini perlahan namun pasti menjadi favorit di berbagai kota besar, terutama di wilayah Jawa Barat.
SOP Jando adalah sajian berkuah hangat dengan bahan utama sumsum tulang sapi dan bagian lemak daging (sering kali dari bagian dada atau iga).
Dalam bahasa Sunda, "jando" merujuk pada bagian lemak atau daging lunak yang ada di sekitar tulang, terutama bagian tulang sapi yang mengandung sumsum.
BACA JUGA:Kreasi Kuliner Kekinian : Cireng Isi Ayam Suwir Jadi Primadona Baru di Kalangan Pecinta Camilan
BACA JUGA:Cireng Bumbu Rujak : Camilan Khas Sunda yang Melejit di Pasaran
Tekstur lembut dan kenyal dari jando inilah yang membuat hidangan ini terasa begitu istimewa.
Walaupun belum ada catatan pasti tentang sejarah SOP Jando, banyak yang percaya bahwa makanan ini berasal dari tradisi kuliner masyarakat Sunda yang memanfaatkan seluruh bagian sapi untuk dijadikan hidangan.
Di masa lalu, bagian-bagian seperti jando dianggap kurang bernilai dan sering kali diolah menjadi masakan rumahan.
Namun, seiring berjalannya waktu, hidangan ini justru mendapat tempat di hati para penikmat kuliner.
BACA JUGA:Kipo : Camilan Tradisional Khas Kotagede yang Makin Dicari di Era Modern
BACA JUGA:Cimol, Jajanan Khas Bandung yang Terus Eksis di Tengah Tren Kuliner Modern
Menurut Dedi Surya, pemilik warung SOP Jando “Mak Jando” di kawasan Lembang, nama “jando” bukan hanya sekadar merujuk pada bagian daging, tetapi juga mengandung makna kehidupan.
“Jando itu makanan orang kecil, dulu nggak ada yang mau makan karena dianggap bagian sisa. Tapi sekarang malah dicari karena rasanya unik dan gurih.
Itu filosofi hidup juga, dari yang sederhana bisa jadi luar biasa kalau diolah dengan hati,” ujar Dedi.