BISNIS,PALPOS.ID - Sebagai wujud komitmen terhadap pelestarian keanekaragaman hayati sekaligus penguatan ekonomi lokal, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Sultan Thaha menginisiasi Program Budidaya Ikan Arwana Green Pino di Kota Jambi.
Program yang telah berjalan sejak 2022 ini dilaksanakan oleh Kelompok Arwana Perak Lestari melalui skema Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), dengan pendampingan dari Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Sei Gelam.
Arwana Green Pino (Scleropages formosus) merupakan spesies endemik Jambi yang terancam punah akibat degradasi habitat dan eksploitasi berlebih.
Program ini hadir sebagai inisiatif konservasi berbasis masyarakat melalui kolaborasi multipihak antara dunia usaha, pemerintah, dan kelompok lokal.
BACA JUGA:Manfaatkan Pendanaan Usaha dari BRI, Waroeng Tani Tetap Berjaya Hingga Lintas Generasi
BACA JUGA:Penjualan 22 April 2025, Harga Antam Naik Hingga Rp 36 ribu per gram
Hingga kini, sebanyak 150 ekor Arwana Green Pino berhasil dibudidayakan, di antaranya 80 ekor telah dilepasliarkan ke perairan konservasi Batang Sumay, Kabupaten Tebo, sebagai bagian dari upaya pelestarian jangka panjang.
Sebanyak 60 ekor lainnya kini dalam tahap pembesaran dan diproyeksikan menjadi calon indukan dalam dua tahun ke depan.
Meski sempat menghadapi tantangan, seperti kematian akibat cuaca ekstrem, kelompok terus meningkatkan sistem pemeliharaan melalui monitoring berkala dan perbaikan infrastruktur kolam.
Ketua Kelompok Arwana Perak Lestari, Mahyudin, memberikan apresiasinya kepada Pertamina dan mengatakan inisiatif ini tidak hanya berfokus pada pelestarian spesies endemik, tetapi juga pada pengembangan usaha berbasis lingkungan.
BACA JUGA:PGN dan PTBA Gagas Proyek Gasifikasi Batu Bara Jadi SNG
Selain Arwana Green Pino, kelompok turut membudidayakan gurami, kelemak, lele, gabus, nila, koi, dan Arwana Golden Red sebagai strategi diversifikasi untuk memperkuat ketahanan ekonomi serta menambah nilai edukatif dan ekologis program.
“Kami sangat mengapresiasi Pertamina yang telah mendorong penguatan kapasitas kelompok dan keberlanjutan program ini. Melalui inisiatif ini, selain berupaya menjaga keberlangsungan spesies endemik Jambi, juga membangun ekosistem usaha yang berkelanjutan. Kami ingin masyarakat melihat bahwa budidaya ikan tidak hanya soal ekonomi, tetapi juga menyangkut kepedulian terhadap lingkungan dan masa depan bersama,” ungkapnya.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, menegaskan sinergi antara Pertamina, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci dalam menghadirkan model pengelolaan konservasi yang berkelanjutan sekaligus bernilai ekonomi.