Es Selendang Mayang, Minuman Tradisional Betawi yang Kembali Naik Daun di Tengah Gempuran Minuman Modern

Rabu 23-04-2025,09:12 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Rhyca

Bikin adonannya itu harus sabar, harus tahu kapan matang sempurna, biar teksturnya pas,” tutur Mak Suminah sambil menyiapkan satu porsi es untuk pelanggan.

BACA JUGA:Keripik Kaca : Cemilan Hits yang Bikin Nagih, Tapi Perlu Diwaspadai

BACA JUGA:Ketoprak : Tradisi Seni Pertunjukan yang Tak Lekang oleh Waktu

Mak Suminah menggunakan bahan-bahan alami seperti tepung hunkwe, daun pandan, dan pewarna alami dari buah naga atau daun suji untuk menjaga orisinalitas dan rasa yang khas.

Ia menolak menggunakan pewarna buatan atau bahan instan.

“Rasanya itu bukan cuma manis dingin doang, tapi ada kenangan di setiap suapnya,” tambahnya dengan senyum.

Daya tarik es selendang mayang terletak pada tampilan visualnya yang instagramable, rasa manis gurih yang khas, serta nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

Hal ini dimanfaatkan oleh sejumlah pelaku usaha muda untuk mengangkat kembali popularitasnya.

Salah satunya adalah Selendang Mayang Sisters, sebuah UMKM kuliner yang didirikan oleh dua bersaudara, Dian dan Ayu, di Jakarta Selatan.

Mereka mengemas es selendang mayang dalam kemasan modern tanpa menghilangkan keaslian rasanya.

“Kami ingin memperkenalkan minuman ini ke generasi muda, tapi dengan tampilan yang lebih modern dan praktis.

Tapi resepnya tetap tradisional, bahkan kami konsultasi ke ahli kuliner Betawi juga,” ujar Dian, co-founder Selendang Mayang Sisters.

Inovasi mereka pun disambut baik. Dalam waktu enam bulan sejak diluncurkan, akun Instagram mereka telah memiliki lebih dari 20 ribu pengikut dan penjualan meningkat dua kali lipat sejak awal tahun 2025.

Melihat potensi ekonomi sekaligus nilai budaya dari es selendang mayang, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan juga ikut mendorong pelestarian minuman ini.

Pada Festival Kuliner Betawi 2024 lalu, es selendang mayang menjadi salah satu primadona yang banyak diminati pengunjung lokal maupun wisatawan asing.

“Kami ingin kuliner tradisional seperti es selendang mayang tidak hanya dilestarikan, tapi juga diberdayakan secara ekonomi,” kata Hesti Pramudita, Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta.

Kategori :