Iklan PEMUTIHAN PAJAK PEMPROV
Iklan Astra Motor

Pindang Ikan Patin Kian Populer, Jadi Primadona Kuliner Nusantara

Pindang Ikan Patin Kian Populer, Jadi Primadona Kuliner Nusantara

Berkuah kuning segar dengan perpaduan rempah, nanas, dan pedas yang menggoda, hidangan khas Palembang ini tak hanya memanjakan lidah-Fhoto: Istimewa-

PALPOS.ID - Pindang ikan patin kembali menjadi sorotan setelah sejumlah daerah di Sumatra Selatan mendorong promosi kuliner lokal sebagai daya tarik wisata.

Hidangan berkuah kuning yang kaya rempah ini kini tidak hanya dinikmati masyarakat lokal, tetapi juga semakin diminati wisatawan domestik maupun mancanegara.

Cita rasa gurih, segar, sekaligus pedas menjadi alasan mengapa pindang patin terus bertahan sebagai salah satu ikon kuliner Nusantara.

Pindang ikan patin dikenal sebagai masakan tradisional khas Palembang. Berbeda dari hidangan berbahan ikan pada umumnya, pindang patin tidak menggunakan santan.

BACA JUGA:Nasi Goreng Semakin Mendunia: Kuliner Nusantara yang Tak Pernah Kehilangan Penggemar

BACA JUGA:Pesmol Ikan, Kuliner Tradisional yang Tetap Memikat Lidah Nusantara

Kuahnya berasal dari perpaduan rempah seperti kunyit, serai, jahe, bawang merah, bawang putih, serta tambahan bahan segar seperti cabai dan nanas.

Ikan patin, yang memiliki tekstur lembut dan tidak mudah hancur saat dimasak, menjadi pilihan utama karena cocok dipadukan dengan bumbu pindang yang bercitarasa kuat.

Dalam beberapa tahun terakhir, kuliner ini mulai merambah restoran-restoran modern dan menjadi menu wajib di berbagai agenda pariwisata daerah.

Menurut sejumlah pelaku usaha kuliner di Palembang, peminat pindang patin meningkat signifikan sepanjang 2024 hingga 2025.

BACA JUGA:Sensasi Gurih dan Segar: Kerang Hijau Saus Tiram Jadi Primadona Kuliner Laut

BACA JUGA:Gulai Udang Kacang Panjang : Kuliner Nusantara yang Menggugah Selera

Salah satu pemilik rumah makan tradisional di kawasan Jakabaring menuturkan, permintaan pindang patin kini tidak hanya datang dari warga lokal tetapi juga dari wisatawan yang sengaja berburu kuliner khas.

“Dalam sehari, kami bisa menghabiskan hingga 30 kilogram ikan patin hanya untuk menu pindang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: