Mie Aceh : Kuliner Khas Serambi Mekkah yang Menyapa Dunia

Jumat 25-04-2025,09:50 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Rhyca

Salah satunya adalah Rizky Maulana, pemilik "Aceh Street Noodle" di Sydney, Australia.

BACA JUGA:Papeda Telur : Hidangan Tradisional yang Menggugah Selera dengan Sentuhan Kekinian

BACA JUGA:Papeda Kuah Kuning, Cita Rasa Khas Papua yang Semakin Dikenal Luas

"Awalnya kami hanya jualan dari dapur rumah.

Ternyata banyak orang Australia yang penasaran dengan rasa pedas dan rempah-rempahnya.

Sekarang kami sudah punya dua cabang," tutur Rizky.

Keunikan Mie Aceh justru menjadi daya tarik tersendiri bagi lidah internasional yang mulai bosan dengan cita rasa yang itu-itu saja.

Kombinasi mie tebal, rempah berani, dan pilihan topping laut menjadikannya eksotik dan memorable.

Di dalam negeri, Mie Aceh juga menjadi sumber penghidupan bagi ribuan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Di Banda Aceh, misalnya, sentra-sentra kuliner seperti kawasan Peunayong atau Simpang Lima menjadi tujuan wisata kuliner utama bagi pelancong lokal maupun mancanegara.

Pemerintah daerah pun mendukung pengembangan Mie Aceh sebagai produk unggulan daerah.

Melalui program pelatihan kewirausahaan dan sertifikasi halal, para pedagang kecil dibantu agar produknya bisa menembus pasar nasional dan global.

"Kami ingin menjadikan Mie Aceh bukan hanya sebagai makanan, tapi juga identitas budaya dan potensi ekonomi," kata Kepala Dinas Pariwisata Aceh, Nurul Fajri.

Tak hanya itu, generasi muda Aceh pun mulai bereksperimen dengan Mie Aceh.

Inovasi seperti Mie Aceh Carbonara, Mie Aceh Mozarella, hingga Mie Aceh Vegan mulai bermunculan di media sosial dan festival kuliner.

Meskipun sempat menuai kontroversi dari kalangan konservatif yang ingin mempertahankan keaslian rasa, inovasi-inovasi ini dinilai sebagai cara untuk memperluas jangkauan pasar.

Kategori :