Kini, langkah berikutnya sudah di depan mata—mobil listrik.
BACA JUGA:Mitsubishi Airtrek EV: SUV Listrik Gagah yang Gagal Bersinar di China.
BACA JUGA:Lapas Sekayu Gelar Tes Urine ke Warga Binaan, Syarat Pengajuan PB dan CB
Siap Bertarung di Kelas Penumpang
Dalam konferensi pers GIIAS 2025, nama Polytron tercantum jelas sebagai salah satu peserta yang mengisi booth kendaraan penumpang.
Ini menandakan bahwa perusahaan yang berbasis di Kudus ini tidak hanya memamerkan prototipe, tetapi berpotensi besar meluncurkan mobil listrik komersial pertamanya kepada publik.
Meski belum ada bocoran spesifikasi resmi, sejumlah sinyal memperkuat bahwa mobil listrik ini akan menyasar kelas mobil penumpang—segmen yang luas dan kompetitif.
Ini tentu menarik, mengingat pasar Indonesia kini tengah panas-panasnya dalam transisi ke elektrifikasi kendaraan.
Dengan insentif pemerintah, meningkatnya kesadaran lingkungan, serta bertambahnya infrastruktur charging, saat ini adalah momen yang tepat bagi pemain baru untuk unjuk gigi.
Kolaborasi Strategis dengan Skyworth Auto
Langkah Polytron menuju industri mobil listrik tidak dilakukan sendirian.
Pada 27 Agustus 2024 lalu, Polytron resmi menjalin kerja sama strategis dengan Skyworth Auto, produsen kendaraan listrik asal Tiongkok yang sudah cukup dikenal lewat model-model andalannya seperti Skyworth K dan CE11.
Penandatanganan perjanjian di Jakarta tersebut mencakup beberapa poin penting:
Pembangunan pabrik KD (Knocked Down) di Indonesia,
Pengembangan produk secara bersama,
Pelokalan hardware dan software agar sesuai dengan kebutuhan serta preferensi pasar lokal.