* Pasar masih mencermati rilis laporan keuangan perusahaan tercatat di AS.
BACA JUGA:Dorong Ekonomi Kerakyatan, BRI Salurkan KUR Senilai Rp42,23 Triliun Hingga Akhir Maret 2025
Musim laporan laba kuartal pertama telah berjalan dengan 179 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan kinerjanya.
Dari jumlah tersebut, 73% telah melampaui ekspektasi, menurut LSEG.
Analis kini melihat laba agregat S&P 500 untuk periode Januari hingga Maret sebesar 9,7% secara tahunan, lebih tinggi dari estimasi 8,0% pada 1 April, menurut LSEG.
Domestic Highlights
* Perkembangan dari pasar saham domestik pada akhir pekan lalu (25/4) menunjukkan IHSG ditutup menguat sebesar 3,74% (wtd) ke posisi 6.678,92 dari penutupan pekan sebelumnya (17/4) pada level 6.438,27.
Rata-rata nilai transaksi harian sepanjang pekan lalu turun dibandingkan pekan sebelumnya, yakni menjadi Rp11,06 triliun dari sebelumnya Rp14,56.
Dengan demikian, rata-rata nilai transaksi harian sejak awal tahun senilai Rp12,51 triliun.
Sementara itu, sepanjang pekan lalu investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp1,15 triliun.
Secara akumulatif, investor asing membukukan net sell senilai Rp50,70 triliun sejak awal tahun.
Rupiah berdasarkan kurs Bloomberg terdepresiasi ke level Rp16.830/USD dari sebelumnya sebesar Rp16.825/USD.
Beberapa informasi ekonomi penting selama sepekan kemarin antara lain:
* BI kembali menahan suku bunga acuan atau BI-rate di level 5,75% untuk April 2025.
Suku bunga deposit facility juga dipertahankan di level 5,00%, dan suku bunga lending facility dipertahankan di level 6,5%.