“Banyak wisatawan asing datang ke stand kami karena penasaran dengan aroma dan warna kuahnya yang kuning pekat.
Setelah mencicipi, rata-rata mereka langsung jatuh cinta,” ungkap Dina Fitri, pengelola warung makan khas Melayu yang menjadi peserta festival.
Melalui promosi yang konsisten dan edukasi terhadap generasi muda, gulai ikan patin diprediksi akan terus bertahan sebagai bagian dari kekayaan kuliner Indonesia yang membanggakan.
Tak hanya lezat, gulai ikan patin juga menjadi peluang ekonomi yang menjanjikan bagi masyarakat.
Budidaya ikan patin semakin digalakkan oleh petani lokal, terutama di daerah aliran sungai di Sumatera.
Permintaan pasar yang tinggi membuat harga ikan patin relatif stabil dan menguntungkan.
“Dulu kami hanya menjual ikan patin segar. Sekarang kami juga jual paket bumbu gulai instan, bahkan frozen food gulai siap makan untuk dikirim ke luar kota,” ujar Hendra, peternak ikan patin dari Rokan Hulu.
Ia menyebut bahwa penjualan meningkat signifikan terutama saat Ramadan dan menjelang Lebaran.
Dengan cita rasa yang khas, potensi ekonomi, serta nilai budaya yang tinggi, gulai ikan patin pantas menjadi warisan kuliner Nusantara yang patut dibanggakan dan terus dilestarikan.*