Kepadatan penduduk yang tinggi di wilayah-wilayah seperti Cileungsi, Gunungputri, dan Jonggol menjadi tantangan tersendiri dalam pelayanan publik.
Pemekaran dianggap sebagai solusi untuk pemerataan pembangunan serta peningkatan efektivitas pelayanan kepada masyarakat.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Usulan Pembentukan Kabupaten Bandung Timur Kembali Menguat
BACA JUGA:Aspirasi Pemekaran Wilayah Jawa Barat: 25 Calon Kabupaten dan Kota Baru, Gerakan Tak Pernah Kendor
Jonggol, Calon Ibukota Kabupaten Bogor Timur
Jonggol diproyeksikan menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Bogor Timur.
Wilayah ini memiliki luas 158 kilometer persegi atau hampir 20 persen dari total wilayah calon kabupaten.
Sebuah lahan seluas 15 hektare di Desa Singasari, Jonggol, bahkan sudah dipersiapkan sebagai lokasi pembangunan kompleks perkantoran pemerintah daerah yang baru.
Yang menarik, Jonggol bukan wilayah asing dalam sejarah perencanaan tata negara Indonesia.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Sejarah dan Masa Depan Daerah Otonomi Baru
Pada era Orde Baru, wilayah ini sempat diwacanakan menjadi calon ibukota negara menggantikan Jakarta.
Sayangnya, rencana ambisius itu gagal direalisasikan akibat lengsernya Presiden Soeharto.
Kini, meskipun turun kasta menjadi calon pusat administrasi kabupaten, Jonggol tetap diyakini mampu menjalankan peran vital sebagai pusat pemerintahan baru.
Kawasan Strategis yang Siap Mandiri
Ketujuh kecamatan yang tergabung dalam wacana pemekaran ini bukan wilayah sembarangan.