“Mudah-mudahan Rakernas ini bisa menghasilkan rekomendasi positif, baik bagi internal maupun eksternal,” harapnya.
BACA JUGA:Irup Hardiknas, Sekda Sumsel Edward Candra Bacakan Amanat Tertulis Mandikdasmen RI
BACA JUGA:Gubernur Herman Deru Pastikan Semua Persiapan Keberangkatan JCH Asal Sumsel Sudah Maksimal
Kapolri saat ini, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, yang diwakili Direktur Keamanan Negara Baintelkam Polri, Brigjen Pol Yuyun Yudhantara, mengatakan bahwa KAMMI adalah organisasi kemahasiswaan yang didirikan pada tahun 1998 dan telah memberikan peran signifikan bagi Indonesia.
Ia menyebut, KAMMI terus konsisten dan dinamis dalam isu pembangunan.
“Tema yang diusung, yakni ‘Mengokohkan Peran KAMMI Sebagai Pelopor Penggerak Kebaikan Indonesia’, sangat relevan dalam kondisi Indonesia saat ini. KAMMI adalah salah satu kolaborator yang bersinergi dengan pemerintah,” katanya.
Menurutnya, keamanan adalah prasyarat pembangunan nasional.
Oleh sebab itu, Polri mengajak seluruh keluarga besar dan pengurus KAMMI untuk terus bersinergi menjaga kamtibmas di Indonesia.
Polri pun menyampaikan beberapa usulan kepada KAMMI, yaitu pentingnya penguatan literasi hukum dan ideologi kepada masyarakat serta pola pendidikan yang mengedepankan etika.
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, diwakili Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis, mengapresiasi kader-kader KAMMI yang berkomitmen menjaga keamanan Indonesia.
Ia mengungkapkan, perkembangan teknologi yang pesat dan aktif akan menggilas siapa pun yang tidak mampu mengikutinya.
“Organisasi ini harus terus tumbuh dan membuka diri terhadap hal-hal yang baru. Harus mampu menjadi agen perubahan.
Saya percaya Rakernas I akan menghasilkan program-program strategis yang mampu menjawab berbagai persoalan nasional,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat KAMMI, Ahmad Jundi Khalifatullah, mengatakan bahwa Indonesia terpengaruh kondisi global, di mana terjadi eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
Oleh karena itu, KAMMI mendukung pemerintah untuk menjaga keamanan. Terlebih lagi, mahasiswa adalah garda terdepan dalam mengingatkan aparat untuk menjaga keamanan.
“Ini adalah momentum untuk merapatkan barisan, mengkonsolidasikan secara internal. Banyak catatan yang membuat kita miris. Oleh sebab itu, penting bagi OKP untuk menjalin sinergi dengan pemerintah,” katanya.