Ia menyarankan agar generasi muda tidak hanya menikmati, tetapi juga mempelajari dan mengembangkan resep-resep tradisional agar tetap lestari.
Tak hanya kaya budaya, laksa juga menawarkan potensi ekonomi yang menjanjikan. Banyak pelaku UMKM yang menjadikan laksa sebagai produk utama mereka.
Di era digital ini, berbagai inovasi muncul, seperti laksa instan dalam kemasan, laksa vegan tanpa santan hewani, hingga laksa fusion yang memadukan bahan-bahan modern.
Food blogger Rina Mardiani mengatakan, laksa saat ini mulai banyak digemari kalangan anak muda karena tampilannya yang fotogenik dan cita rasa unik.
“Apalagi kalau disajikan dengan topping kekinian seperti seafood atau daging panggang, bisa jadi menu hits di media sosial,” katanya.
Dengan cita rasa yang menggugah selera, kekayaan rempah, serta kisah sejarah yang panjang, laksa layak mendapat tempat istimewa di hati para pencinta kuliner.
Baik sebagai santapan hangat di pagi hari maupun sebagai menu utama saat berkumpul bersama keluarga, laksa adalah sajian tradisional yang tak lekang oleh waktu.*