PALEMBANG, PALPOS.ID - Pemerintah Kota Palembang mengambil langkah konkret dalam mengatasi persoalan rumah tidak layak huni.
Untuk itu, tahun ini ada 30 rumah tak layak huni yang tersebar di seluruh kecamatan akan direnovasi.
Pendanaan proyek ini berasal dari kolaborasi antara Baznas dan sejumlah perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), termasuk Perumda Tirta Musi, Bank Sumsel Babel, Telkom, dan mitra lainnya.
“Targetnya 30 rumah ini selesai segera. Kami juga mendorong perusahaan lain untuk ikut berpartisipasi dalam menyalurkan dana CSR-nya,” ujar Walikota Palembang, Ratu Dewa saat menghadiri launching Gerakan Benahi Rumah Agar Layak (GEBRAK) di Lr Kumpeh Brayun, 23 Ilir, Senin (5/5/2025).
Dari data Pemkot, saat ini masih terdapat sekitar 3.700 rumah tidak layak huni di Palembang. Upaya renovasi ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menekan angka tersebut secara bertahap.
"Kita targetkan 30 rumah ini selesai tahun ini. Kami harap kedepan akan makin banyak perusahaan yang menyalurkan dana CSR nya untuk rehab rumah yang tidak layak ini," harapnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI, Fahri Hamzah, mengingatkan pentingnya transformasi hunian di tengah arus urbanisasi. Ia memprediksi dalam 10 tahun ke depan, 70 persen penduduk Indonesia akan tinggal di perkotaan.
“Kalau rumah tidak segera dibangun, maka akan terjadi penumpukan. Tinggal di rumah vertikal harus mulai ditradisikan karena lahan makin terbatas dan harga tanah terus naik,” jelasnya.
BACA JUGA:Dari Al-Qur’an hingga Mobil Makan Gratis, RMPN Rayakan Milad dengan Semangat Berbagi
BACA JUGA:Rakerwil Perdana AMSI Sumsel: Menyusun Roadmap Media Siber Sumsel Empat Tahun ke Depan
Menurut Fahri, seluruh sumber daya pemerintah harus digunakan untuk menciptakan kota yang bersih, cantik, dan bebas dari kawasan kumuh. Ia juga mendorong keterlibatan pihak swasta dalam membangun hunian efisien dan berkelanjutan.
Ia menekankan bahwa sebagai kota tertua di Indonesia, Palembang layak menjadi prioritas nasional, bukan hanya dalam renovasi rumah, tetapi juga dalam penataan kawasan strategis seperti Sungai Musi dan Sungai Ampere.
“Sepanjang Sungai Musi perlu ditata dengan rumah susun agar sungainya bersih. Demikian pula di sekitar jalur LRT, harus mulai dibangun rumah vertikal sebagai solusi jangka panjang,” pungkasnya.*