Absan juga menambahkan bahwa kurikulum dalam sekolah lansia berbeda dengan pendidikan formal, karena materi yang diberikan dirancang khusus oleh BKKBN untuk menjangkau kebutuhan lansia.
BACA JUGA:Bupati OKU Peduli, Ajak Santri dan Yatim Piatu Berbagi Verita dan Kebahagiaan
BACA JUGA:Semen Baturaja Catat Kinerja Cemerlang, Laba Bersih Kuartal I- 2025 Meroket 864%
"Kegiatan belajar dilakukan dalam bentuk pertemuan kelompok di desa atau kecamatan masing-masing," ungkapnya.
Pembelajaran mengacu pada tujuh dimensi lansia tangguh, yaitu dimensi sosial, spiritual, fisik, intelektual, emosional, profesional, dan kemasyarakatan.
"Tujuannya adalah meningkatkan kualitas hidup lansia serta memperluas pemahaman mereka terhadap kesehatan dan peran aktif dalam masyarakat," ujar Absan.* (len)