MU terus mencoba mencetak gol balasan. Peluang demi peluang lahir dari kaki Mason Mount, Rasmus Hojlund, hingga sundulan Maguire, namun ketangguhan Areola di bawah mistar membuat semua usaha itu sia-sia.
BACA JUGA:Lazio vs Juventus 1-1: Drama Kartu Merah dan Gol Menit Akhir
BACA JUGA:Skor Kacamata! Southampton Hentikan Manchester City di St. Mary’s
Total, United mencatat 54% penguasaan bola dan melepaskan 5 tembakan tepat sasaran, namun gagal mencetak gol.
Susunan pemain MU kali ini kembali bereksperimen. Ruben Amorim menurunkan Altay Bayindir di bawah mistar, dengan duet bek muda Leny Yoro dan Luke Shaw, serta Amad Diallo dan Hojlund di lini depan.
Sayangnya, para pemain muda ini belum cukup pengalaman untuk mengangkat permainan tim yang sedang terpuruk.
Sebaliknya, West Ham tampil disiplin. Graham Potter mengatur timnya dengan baik, mengandalkan solidnya lini belakang yang dikomandoi Kilman dan Todibo, serta kreativitas Mohammed Kudus dan Bowen di lini depan.
Hasil ini membuat posisi Manchester United semakin mengkhawatirkan.
Kini mereka turun ke peringkat 16 klasemen sementara dengan 39 poin dari 36 laga, hanya satu poin dari zona degradasi.
Sementara itu, West Ham naik ke posisi 15 dengan 40 poin.
Musim ini semakin menunjukkan betapa rapuhnya skuad MU, terutama di sektor penjaga gawang dan striker.
Minimnya efektivitas serangan membuat fans mulai mendesak manajemen untuk segera mendatangkan kiper dan penyerang berpengalaman di bursa transfer musim depan.
Dengan hanya dua laga tersisa dan posisi yang belum aman dari degradasi, Manchester United harus segera berbenah.
Jika tidak, mereka bisa menghadapi skenario terburuk yang belum pernah dibayangkan: terdegradasi dari Premier League.*