BACA JUGA:Terpilih Secara Aklamasi, Ronald Ajak Seluruh Anggota PWI Prabumulih Bergandengan Maju Bersama
BACA JUGA:Peduli Olahraga: Muchendi Beri Semangat Kontingen PWI OKI Melaju ke Porwada Sumsel 2024!
Setiap anggota biasa PWI berhak mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PWI tanpa halangan administratif yang bersumber dari konflik sebelumnya.
Penyelesaian semua isu administratif dan teknis yang belum disepakati, sebelum pelaksanaan Kongres.
Dengan dokumen ini, kedua pihak menegaskan bahwa langkah ke depan harus ditempuh dalam semangat persatuan, persaudaraan, dan keikhlasan, sesuai dengan nama organisasi: Persatuan Wartawan Indonesia.
Suara Kedua Tokoh: Optimisme Baru untuk PWI
Dalam pernyataan terpisah, baik Hendry maupun Zulmansyah mengekspresikan rasa syukur dan optimisme atas tercapainya kesepakatan damai tersebut.
"Semua harus melihat ke depan dengan semangat persatuan. Ini semua untuk mengembalikan PWI yang sempat tertahan program kerjanya akibat perpecahan selama setahun," kata Hendry Ch Bangun.
Ia juga menekankan pentingnya penguatan program peningkatan kompetensi dan kapasitas anggota, terutama karena PWI saat ini memiliki sekitar 30.000 anggota tersebar di 39 provinsi, dengan sekitar 20.000 di antaranya bersertifikat.
Sementara itu, Zulmansyah juga menyambut hangat kesepakatan damai ini.
"Ini hasil yang luar biasa. Ini sejarah untuk PWI. Semoga PWI kembali guyub dan bersatu sesuai namanya, baik di pusat maupun di daerah," ujar Zulmansyah Sekedang, penuh harap.
Mediator Dahlan Dahi: "Dua Sosok Besar yang Ingin Persatuan"
Dahlan Dahi, yang bertindak sebagai mediator, memuji kebesaran hati dua tokoh PWI tersebut.
Ia menyebut bahwa meski masing-masing kukuh pada prinsipnya, namun keduanya memiliki rasa tanggung jawab besar terhadap organisasi dan profesi wartawan Indonesia.
"Bang Hendry dan Bang Zul adalah dua tokoh besar yang menunjukkan kedewasaan luar biasa. Dari awal, semangatnya adalah persahabatan, bukan permusuhan," kata Dahlan.
Dahlan juga mengungkap bahwa sebelum pertemuan langsung digelar, ia telah menjalin komunikasi intens melalui telepon dan berdiskusi dengan sejumlah tokoh senior PWI guna menyusun kerangka rekonsiliasi yang solid.