PALPOS.ID – Siapa yang tidak mengenal kentang goreng? Makanan ringan berwarna keemasan dengan tekstur renyah di luar dan lembut di dalam ini telah menjadi salah satu camilan paling digemari di seluruh dunia.
Dari restoran cepat saji hingga kafe kekinian, kentang goreng hadir dalam berbagai bentuk dan variasi, menjadikannya ikon kuliner global yang tak lekang oleh waktu.
Asal-usul kentang goreng sering menjadi perdebatan. Sejumlah sejarawan makanan menyebut Belgia sebagai tempat kelahiran kentang goreng, yang dalam bahasa Perancis disebut frites.
Konon, pada abad ke-17, masyarakat di wilayah selatan Belgia sering menggoreng ikan kecil sebagai makanan utama.
BACA JUGA:Pisang Goreng, Camilan Sederhana yang Menyatukan Generasi
BACA JUGA:Semur Telur : Hidangan Tradisional yang Selalu Dirindukan
Namun, saat musim dingin ketika sungai membeku dan ikan sulit didapat, mereka beralih menggoreng potongan kentang sebagai pengganti.
Di sisi lain, Prancis juga mengklaim sebagai pencipta kentang goreng. Hidangan ini disebut-sebut mulai populer di Paris pada akhir abad ke-18, dijajakan oleh para pedagang di Jembatan Pont Neuf.
Dari sinilah istilah “French fries” muncul, meskipun banyak yang meyakini bahwa istilah tersebut lebih mengacu pada cara memotong kentang (frenching) daripada asal geografisnya.
Kentang goreng mulai dikenal luas secara internasional pada abad ke-20, terutama berkat berkembangnya jaringan restoran cepat saji asal Amerika Serikat seperti McDonald’s, Burger King, dan KFC.
BACA JUGA:Sambal Krecek : Kuliner Khas Yogyakarta yang Menggoda Selera dan Kaya Rempah
BACA JUGA:Tempe Mendoan: Kuliner Khas Banyumas yang Kian Mendunia
Seiring waktu, kentang goreng tak hanya dianggap sebagai pelengkap burger, melainkan juga sebagai makanan utama dalam berbagai sajian modern.
Di Indonesia, kentang goreng awalnya dikenal sebagai makanan mewah yang hanya tersedia di restoran-restoran bertaraf internasional.
Namun kini, kentang goreng telah menjadi bagian dari menu harian masyarakat.