Sushi : Dari Tradisi Jepang ke Meja Makan Dunia

Rabu 28-05-2025,10:14 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Rhyca

Kini, sushi telah mengalami banyak inovasi. Ada fusion sushi yang menggabungkan bahan-bahan lokal dari berbagai negara, seperti sushi dengan sambal matah di Bali atau sushi isi rendang di beberapa restoran Indonesia.

BACA JUGA:Palak Paneer : Menyajikan Kelezatan India dengan Sentuhan Tradisional yang Segar

BACA JUGA:Aloo Matar : Cita Rasa India yang Menggoda Lidah Dunia

Di sisi lain, sushi tradisional juga tetap memiliki tempat di hati para pecinta kuliner otentik.

Chef Haruki Matsumoto, seorang master sushi asal Tokyo yang kini membuka restoran di Jakarta Selatan, mengungkapkan bahwa sushi bukan hanya soal rasa, tetapi juga filosofi.

“Sushi adalah seni. Setiap potongan ikan, setiap butir nasi, semuanya harus ditangani dengan hormat dan presisi,” ujarnya.

Di Indonesia, pasar sushi berkembang pesat dalam satu dekade terakhir.

Banyak restoran cepat saji, kafe, bahkan gerai makanan di stasiun dan bandara kini menyajikan berbagai jenis sushi.

Menurut data Asosiasi Kuliner Nusantara, pertumbuhan restoran sushi di Indonesia mencapai 18% per tahun sejak 2015.

Tak hanya restoran besar, banyak pelaku UMKM juga mulai menjual sushi secara daring.

Fenomena ini semakin meningkat selama pandemi COVID-19, ketika masyarakat mulai mencoba usaha rumahan dengan menu kekinian.

“Kami awalnya coba-coba jualan sushi rumahan lewat Instagram.

Ternyata banyak peminatnya, terutama anak muda,” ujar Liana, pemilik akun @sushiku.id, sebuah bisnis kuliner daring di Bandung.

Meski begitu, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam membawa sushi ke berbagai lapisan masyarakat. Salah satunya adalah soal bahan baku.

Tidak semua jenis ikan bisa digunakan sebagai sushi, apalagi yang dikonsumsi mentah.

Butuh kualitas tinggi dan standar higienitas yang ketat.

Kategori :