PALPOS.ID – Di tengah tren kuliner yang terus berkembang di Indonesia, keripik kaca muncul sebagai salah satu camilan yang mencuri perhatian masyarakat.
Dengan teksturnya yang renyah, tampilan transparan seperti kaca, serta rasa pedas yang menggigit, keripik ini berhasil menembus berbagai segmen pasar, mulai dari anak sekolah hingga kalangan dewasa.
Keripik kaca, atau dikenal juga sebagai glass chips, terbuat dari bahan utama tepung tapioka yang dimasak sedemikian rupa hingga menghasilkan tekstur bening dan renyah.
Setelah dikeringkan dan digoreng, keripik ini kemudian diberi bumbu balado pedas manis, membuatnya menjadi camilan favorit terutama di kalangan pecinta makanan pedas.
BACA JUGA:Keripik Kaca : Camilan Pedas yang Viral dan Digemari Semua Kalangan
BACA JUGA:Takoyaki : Jajanan Khas Jepang yang Kian Populer di Indonesia
Keripik kaca pertama kali populer melalui media sosial seperti TikTok dan Instagram, di mana para content creator menunjukkan proses pembuatannya secara detail.
Respon positif dari netizen membuat produk ini cepat menyebar, dan banyak UMKM mulai memproduksinya secara massal.
Proses pembuatan keripik kaca dimulai dari mencampur tepung tapioka dengan air dan bumbu.
Adonan tersebut kemudian dikukus hingga setengah matang sebelum dibentuk tipis dan dijemur di bawah sinar matahari hingga kering.
BACA JUGA:Mengenal Steak : Keunikan dan Perkembangannya dalam Dunia Kuliner
BACA JUGA:Salad Sayur, Hidangan Sehat yang Kian Digemari di Tengah Gaya Hidup Modern
Proses penjemuran inilah yang membuat keripik menjadi bening dan menyerupai kaca setelah digoreng.
Menurut Lestari, pemilik UMKM "Kaca-Kaca Snack" asal Bandung, tantangan utama dalam produksi adalah konsistensi ketebalan dan tingkat kekeringan.
“Kalau terlalu tebal, keripik jadi alot. Kalau kurang kering, waktu digoreng bisa meletup dan tidak renyah,” jelasnya.