Katana langsung mendapat sambutan luar biasa.
Penjualan melonjak drastis hingga 500 unit per bulan. Kolaborasi Indomobil dengan berbagai perusahaan karoseri juga memperluas modifikasi, menghadirkan varian seperti Katana Blitz, Country, La Beauty, dan Corsica.
Namun, ada satu keluhan klasik yang terus melekat: suspensi keras.
Sejak generasi awal Jimny hingga Katana, suspensinya kerap dianggap kurang nyaman—pekerjaan rumah abadi bagi Indomobil.
Dari 4x4 ke 4x2: Strategi Sukses yang Jitu
Pajak tinggi untuk kendaraan berpenggerak 4x4 membuat harga jual Jimny cukup mahal. Untuk menjawab tantangan itu, Indomobil menghadirkan Katana dengan sistem penggerak roda belakang (4x2) pada tahun 1987.
Strategi ini berhasil, karena konsumen tetap bisa merasakan sensasi "Jangkrik" dengan harga lebih bersahabat.
Bahkan, banyak pemilik Katana 4x2 yang kemudian melakukan konversi ke 4x4 secara mandiri demi sensasi berkendara off-road sejati.
Jimny Caribbean & Era Legenda yang Terus Hidup
Memasuki awal 2000-an, Suzuki sempat memasukkan Jimny Caribbean secara terbatas.
Desainnya modern namun tetap mempertahankan aura klasik. Kini, unit Jimny Caribbean menjadi buruan kolektor dan harganya melambung tinggi.
Kemudian, Suzuki kembali mengguncang pasar dengan menghadirkan Jimny generasi terbaru.
Kali ini tampil lebih modern, fitur semakin lengkap, dan suspensinya jauh lebih nyaman.
Tersedia dalam dua varian: 3 pintu dan 5 pintu, menjawab kebutuhan urban hingga off-road enthusiast.
Permintaan begitu tinggi, sampai-sampai terjadi daftar tunggu (waiting list) yang panjang.
Harga pun naik tajam, dan dalam beberapa kasus, muncul praktik tidak sehat dari calo yang menaikkan harga secara liar.