Masuk ke dalam kabin VW Golf GL 1993, kita langsung disambut dengan aroma khas mobil tua—campuran antara plastik keras, karpet beludru, dan memori masa kecil.
BACA JUGA:Resmi Teaser! Hyundai Palisade Hybrid Siap Gebrak Pasar SUV Premium Indonesia.
BACA JUGA:Tantang Raize & WR-V, Ini Keunggulan Suzuki Fronx 2025 dengan Teknologi Hybrid dan ADAS!
Interiornya didominasi warna gelap dengan aksen sederhana.
Jok berbahan fabric bawaan pabrik masih terasa empuk meski termakan usia, dan dashboard-nya memiliki layout ergonomis khas mobil Jerman: fungsional, bukan sekadar gaya.
Konsol tengah menyimpan sistem audio kaset (yang kini menjadi barang langka), AC manual, dan tuas transmisi manual 5-percepatan yang terasa solid saat digenggam.
Meski tidak dilengkapi teknologi canggih seperti layar sentuh atau cruise control, Golf GL punya sesuatu yang lebih langka: pengalaman berkendara yang jujur dan murni.
Mesin 1.8 Liter yang Tangguh
Salah satu kekuatan utama VW Golf GL 1993 terletak di balik kap mesinnya.
Mobil ini dibekali mesin empat silinder 1.8 liter injeksi, berkode ABS (bukan sistem pengereman).
Mesin ini mampu menghasilkan tenaga sekitar 90 hp pada 5.200 rpm dan torsi 140 Nm pada 2.400 rpm—cukup untuk ukuran mobil kompak di zamannya.
Dipadukan dengan transmisi manual 5-speed, VW Golf GL terasa responsif di putaran rendah dan cukup hemat bahan bakar.
Akselerasinya mungkin tidak membuat Anda terpaku ke jok, tapi saat dikendarai di jalan berkelok, Golf GL menghadirkan sensasi berkendara khas hatchback Eropa yang stabil dan menyenangkan.
Performa ini membuat Golf GL bukan hanya cocok sebagai mobil harian, tapi juga andal saat diajak touring atau menghadapi jalanan pegunungan.
Suspensi Mantap, Handling Andal
VW Golf GL 1993 mengusung konfigurasi suspensi yang cukup sederhana tapi efektif: MacPherson strut di depan dan torsion beam di belakang.